Kecualiditentukan dalam resep, saat membuat roti tambahkan hanya air secukupnya untuk membentuk bola adonan yang membersihkan dasar mangkuk (Lihat video di bawah untuk visual). Meskipun resep memberi Anda jumlah cairan tertentu, Anda mungkin tidak membutuhkan semuanya ATAU Anda bahkan mungkin perlu sedikit tambahan.
Dibandingkan dengan membuat kue, membuat roti terbilang lebih sulit dan ribet. Ya, selain teknik membuatnya yang harus kamu pelajari, alat yang digunakan pun harus lengkap karena kurang satu alat saja bisa memengaruhi hasil dari roti yang kamu buat. Nah, bagi kamu yang mau belajar membuat roti, berikut rekomendasi 15 alat pembuat roti yang wajib kamu miliki. Apa saja? Sebelum membuat roti, kenalan dulu dengan jenis roti Jika dilihat dari bentuk, warna, dan teksturnya, ada dua macam roti yaitu brown bread dan white bread. Brown bread dibuat menggunakan tepung berserat tinggi seperti whole wheat, dan jika dilihat sekilas warnanya seakan lebih cokelat. Warna ini secara alami didapatkan dari bagiannya yang memang tinggi serat. Sedangkan white bread dibuat dari tepung terigu berwarna putih, dan kandungan seratnya tidak setinggi brown bread. Tertarik ingin membuat salah satunya? Ini alat pembuat roti yang akan kamu butuhkan di dapur. Langkah membuat roti anti gagal Siapa yang tak suka roti? Tampaknya hampir semua orang menyukai makanan satu ini. Saking sukanya, biasanya banyak orang yang tergoda untuk membuatnya sendiri di rumah. Namun sayangnya, tak jarang dari mereka yang justru gagal dalam percobaan pertama. Ya, membuat roti memang sulit karena kamu harus mempelajari teknik dasarnya terlebih dahulu. Nah, supaya bisa berhasil membuat roti di rumah, berikut tips antigagal membuat roti yang empuk dan lembut. Pilih bahan yang berkualitas Satu hal yang perlu kamu ketahui sebelum membuat roti adalah pemilihan bahan yang berkualitas. Ya, bahan-bahan yang digunakan untuk membuat roti harus dalam keadaan fresh, terutama dalam memilih tepung terigu, ragi, dan telur yang menjadi bahan utama dari pembuatan roti. Untuk tepung terigu, pilihlah tepung terigu yang berprotein tinggi karena menghasilkan gluten yang banyak sehingga tekstur rotinya pun akan mengembang dan lembut. Kamu juga bisa mencampur tepung berprotein tinggi dengan tepung berprotein sedang, karena hal ini akan membuat roti menjadi lebih empuk. Meski begitu, perbandingan tepung berprotein tinggi harus lebih banyak daripada tepung berprotein rendah. Yang terpenting, jangan gunakan tepung berprotein rendah karena dapat merusak tekstur akhir roti. Sementara itu, pemilihan ragi juga harus diperhatikan. Ragi sendiri berfungsi untuk membuat adonan roti lebih mengembang dengan sempurna. Nah, ada banyak macam jenis ragi yang dijual di pasaran, namun biasanya ragi instan menjadi pilihan banyak orang karena dinilai lebih praktis dan kualitasnya juga tetap bagus. Sedangkan untuk telur, jangan pernah gunakan telur dalam kondisi dingin. Karena telur yang dingin dapat membuat adonan roti tidak mengembang. Kalau kamu menyimpan telur di dalam kulkas, sebaiknya keluarkan telur dari dalam kulkas dan biarkan telur berada di dalam suhu ruang semalaman, baru besoknya kamu bisa menggunakan telur tersebut untuk membuat roti, Selain ketiga bahan utama tersebut, kamu juga harus memerhatikan bahan pembuat roti lainnya seperti gula pasir, lemak, dan pelembut serta pengembang roti. Takar semua bahan dengan tepat supaya kamu dapat menghasilkan tekstur roti yang empuk dan lembut. Perhatikan teknik proofing adonan roti Selanjutnya, jangan lupakan teknik proofing. Teknik proofing atau teknik fermentasi dalam pembuatan roti juga sangat penting karena teknik satu ini dapat menentukan hasil akhir dari roti yang kamu panggang. Fermentasi pada pembuatan roti dilakukan ketika adonan sudah elastis dan kalis. Saat di-proofing dalam proof box, adonan roti harus berada dalam kondisi tertutup di suhu ruangan. Hal ini bertujuan agar adonan roti dapat mengembang dengan sempurna. Perlu kamu ketahui kalau proses proofing tidak bisa dipatokkan oleh waktu sehingga kamu harus benar-benar memerhatikannya. Jangan mengisi roti dengan isian yang berlebihan Hal lain yang harus kamu perhatikan adalah jangan mengisi adonan roti dengan isian yang berlebihan. Jangan biarkan adonan roti berair atau berminyak karena dapat membuat roti bantat. Isian roti tidak boleh terlalu cair atau pun terlalu keras. Setelah diisi, roti harus kembali difermentasi supaya mengembang sempurna. Suhu dan lamanya pengovenan juga turut memengaruhi hasil roti Pengovenan juga menjadi bagian penting dalam proses pembuatan roti. Supaya roti mengembang sempurna, jangan terlalu lama memanggang roti di dalam oven karena tekstur roti bisa menjadi kering dan keras. Lamanya pengovenan rupanya juga berkaitan dengan ukuran roti. Semakin kecil ukuran roti, maka semakin sebentar pengovenannya. Sebaliknya, semakin besar ukuran roti, maka semakin lama pengovenannya. Oleh sebab itu, pastikan kalau suhu dan waktu pengovenan tepat, sesuai dengan anjuran resep. Setelah matang, roti harus didinginkan terlebih dahulu Roti yang sudah dioven ternyata juga tak boleh langsung kamu simpan di dalam wadah karena, roti harus dibiarkan di atas loyang terlebih dahulu sampai uap panasnya keluar. Setelah roti dingin, barulah kamu bisa menempatkannya di dalam wadah kedap udara supaya roti tidak kering dan tetap lembut. Dengan penyimpanan yang tepat, roti bisa bertahan lebih lama, yakni lebih dari dua hari di dalam suhu ruangan. Sedangkan, roti yang disimpan di dalam freezer bisa bertahan selama sebulan, lho. Rekomendasi Alat untuk Membuat Roti Agar roti buatanmu berhasil dengan sempurna, yuk siapkan alat-alat di bawah ini! 1. Timbangan digital Timbangan digital dapat menimbang bahan-bahan dalam jumlah kecil sekali pun. Foto Shutterstock Alat pertama pembuat roti yang harus kamu punya adalah timbangan digital. Sebenarnya, kamu juga bisa menggunakan timbangan biasa, namun pengukuran bahan yang lebih akurat akan kamu dapatkan kalau menggunakan timbangan digital. Ya, timbangan digital memang dinilai memiliki akurasi tinggi karena dapat menimbang bahan makanan dalam jumlah kecil. Untuk itu, pilihlah timbangan dengan ketelitian hingga 0,1 gram sehingga kamu bisa mendapatkan keakuratan pengukuran saat menimbang bahan-bahan pembuat roti. 2. Gelas dan sendok ukur Kedua alat ini akan membantu proses pembuatan roti. Foto Shutterstock Meski sudah ada timbangan digital, kamu tetap diharuskan memiliki gelas dan sendok ukur untuk membuat roti. Gelas ukur sendiri berguna untuk mengukur bahan liquid seperti air dan susu. Sedangkan, sendok ukur berfungsi untuk mengukur bahan makanan dalam takaran sendok teh atau sendok makan. Biasanya, sendok ukur terdiri dari beberapa takaran yang bisa kamu pilih, mulai dari takaran 1/4 sdt sendok teh, 1/2 sdt, 1 sdt, 1/2 sdm sendok makan hingga 1 sdm. Sendok ukur bisa kamu gunakan untuk mengukur garam, merica, baking powder, dan bread improver. 3. Mangkuk dengan beberapa ukuran Mangkuk ini digunakan untuk menyimpan bahan makanan dan adonan. Foto Shutterstock Dalam membuat roti, kamu juga membutuhkan beberapa mangkuk dalam berbagai ukuran. Mangkuk ini digunakan untuk menyimpan bahan makanan dan adonan. Sebaiknya, gunakanlah mangkuk berbahan stainless steel atau mangkuk kaca sehingga adonan roti pun tak akan mudah menempel ke mangkuk saat sedang diuleni. Meski simpel, mangkuk merupakan alat penting yang harus ada untuk membuat roti. 4. Mixer Mixer digunakan untuk mengaduk semua bahan roti supaya tercampur rata. Foto Shutterstock Mixer tidak hanya berguna untuk membuat kue, tapi juga alat yang wajib ada untuk membuat roti. Alat satu ini tentu menjadi alat esensial yang wajib kamu miliki. Baik stand mixer atau hand mixer, keduanya punya fungsi yang sama sehingga kamu bisa memilih salah satunya saja. Mixer digunakan untuk mengaduk semua bahan roti supaya tercampur rata. Adanya tingkat kecepatan pada mixer akan memudahkan serta mempercepat proses pengadukan semua bahan roti. 5. Meja kerja Meja kerja dibutuhkan untuk membuat atau membentuk roti. Foto Shutterstock Meja kerja dibutuhkan untuk mempersiapkan semua bahan-bahan pembuat roti serta membuat atau membentuk roti. Meja kerja yang dimaksud di sini adalah meja kerja berbahan stainless steel yang mirip seperti meja kerja yang ada di hot kitchen hotel atau pun restoran. Namun, kalau bujet yang kamu miliki terbatas kamu bisa mengakalinya dengan menggunakan keramik persegi berukuran besar yang dapat kamu letakkan di atas meja. Pilihlah keramik yang memiliki permukaan datar dengan tekstur licin sehingga kamu dapat menguleni adonan roti dengan mudah. Pastikan keramik selalu dibersihkan, baik sebelum dan sesudah pemakaian. 6. Rolling pin Rolling pin digunakan untuk menggilas atau memipihkan adonan roti. Foto Shutterstock Alat wajib berikutnya untuk membuat roti adalah rolling pin. Rolling pin digunakan untuk menggilas atau memipihkan adonan roti. Walau hanya alat penipis adonan, namun rolling pin punya peranan penting dalam membuat bentuk roti. Dengan alat satu ini roti yang kamu hasilkan akan bertekstur lebih halus dan lembut. 7. Scrapper dough Scrapper dough digunakan untuk memotong adonan roti. Foto Shutterstock Supaya menghasilkan potongan adonan roti yang rata dan sempurna, kamu membutuhkan scrapper dough. Alat satu ini umumnya terbuat dari plastik atau stainless steel dengan bentuk seperti trapesium. Meski pisau juga berfungsi sebagai alat pemotong, namun jangan sekali-kali gunakan pisau untuk memotong adonan roti karena hasil potongannya tak akan sebagus menggunakan scrapper dough. 8. Piping bag Piping bag, salah satu alat yang digunakan untuk membuat roti Foto Shutterstock Untuk mengisi isian atau filling roti saat membuat roti kamu dapat menggunakan piping bag. Plastik berbentuk segitiga ini memang berfungsi sebagai wadah untuk menampung adonan filling yang bertekstur kental seperti selai atau krim. Cara menggunakannya, isi piping bag dengan isian roti, lalu ikat bagian atasnya. Kemudian, gunting sedikit bagian ujungnya dan tekan ujung piping bag ke dalam adonan roti yang sudah mengembang. 9. Loyang roti Loyang roti dan loyang kue memiliki perbedaan yang cukup mencolok. Foto Shutterstock Ketika akan membuat roti, kamu akan membutuhkan loyang roti. Loyang yang digunakan untuk memanggang roti sebenarnya tak jauh berbeda dengan loyang untuk memanggang kue kering. Namun biasanya bagian sisinya lebih tinggi dan ukuran panjangnya lebih lebar daripada loyang kue kering. 10. Proof box Proof box adalah tempat peragian atau fermentasi mengistirahatkan adonan.Foto Shutterstock Untuk menghasilkan adonan roti yang mengembang sempurna, kamu juga wajib memiliki proof box saat akan membuat roti. Proof box adalah tempat peragian atau fermentasi mengistirahatkan adonan. Adonan roti yang diletakkan di proof box dapat mengembang lebih maksimal dibandingkan hanya didiamkan di dalam mangkuk sambil ditutup kain lembap. Suhu panas dan lembap pada alat proof box akan mencegah adonan berkerak tebal. Selain itu, proof box juga dapat membuat adonan roti lebih lembut dan kenyal. 11. Oven Pastikan oven memiliki sistem perapian yang baik dengan suhu panas yang merata. Foto Shutterstock Alat terakhir yang juga harus kamu punya untuk membuat orti adalah oven. Oven digunakan untuk memanggang adonan roti sehingga menghasilkan roti yang lembut. Pastikan oven memiliki sistem perapian yang baik dengan suhu panas yang merata dan menyebar. Setiap oven memiliki sifat dan suhu yang berbeda. Suhu yang diperlukan untuk memanggang roti manis pada umumnya 180 - 200 derajat Celcius dengan durasi waktu memanggang selama 12 sampai 15 menit. 12. Quick-read thermometer Alat yang Dibutuhkan untuk Membuat Roti Foto King Arthur Bread Saat membuat roti dengan ragi, sangat penting memastikan bahwa air yang kamu tambahkan ke adonan atau gunakan memiliki suhu yang tepat. Jika terlalu dingin, ragi tidak akan mengembang. Jika terlalu panas dan ragi akan mati. Berhentilah menebak dan investasikan dalam termometer baca cepat atau quick-read thermometer. Pengukur suhu ini akan memberi tahumu dalam beberapa detik jika air berada pada suhu yang tepat—idealnya sekitar 110ºF. 13. Mesin roti Alat yang Dibutuhkan untuk Membuat Roti Foto 123rf Kamu dapat memotong sebagian pekerjaan pembuatan roti dengan mesin roti yang bagus. Terutama untuk kamu yang masih pemula dalam pembuatan roti. Pembuat roti dapat membantumu mengaduk adonan, menguleni, bahkan memanggang roti. 14. Kuas kue Alat yang Dibutuhkan untuk Membuat Roti Foto 123rf Oleskan telur dan glasir di atas roti favoritmu, seperti roti lemon blueberry, dengan alat kuas kue silikon atau setidaknya yang berkualitas. Kamu juga bisa membeli berbagai jenis kuas dengan berbagai ukuran atau bahan. 15. Kotak roti Alat yang Dibutuhkan untuk Membuat Roti Foto 123rf Kotak roti sangat berguna untuk berbagai jenis roti tentunya! Jaga agar roti buatan kamu lebih segar lebih lama dengan menyimpannya di kotak roti meja. Ada banyak model kotak roti yang memiliki desain vintage dan juga minimalis cukup besar untuk menyimpan roti utuh, ditambah beberapa roti ekstra Jadi, alat pembuat roti apa saja yang sudah kamu punya? Sudah siap untuk menghasilkan roti buatanmu sendiri? Fitri
tersediauntuk memenuhi persyaratan produksi 2. Memilih dan menyiapkan 2.1. Peralatan produksi roti telah disiapkan peralatan produksi 2.2. Persyaratan kebersihan dan status peralatan teridentifikasi dan siap 2.3. Jenis dan fungsi alat produksi telah dikuasai 2.4. Komponen peralatan yang terkait dicocokkan dan disesuaikan dengan kebutuhan proses produksi 2.5. Pemeliharaan dan perawatan gedung gedung tidak hanya terletak sreg komponen arsitektural dan structural, sekadar puas preservasi peralatan kantor maupun perabot yang biasa dipakai untuk menunjang pekerjaan. Dengan pemeliharaan yang rutin sepeti menjaga kebersihan dan membeningkan baik sebelum digunkan ataupun sehabis menjadi situasi nan utama seyogiannya mileu medan bekerja selalu bersih. Pemeliharaan Kebersihan Perabot Dan Peralatan Kantor Proteksi yang dilakukan antara lain a Sebelum pegangan dimulai, siapkan peralatan kerja yang diperlukan selengkapnya, yaitu kain majun, sampo karpet, furniture polish, freshphone, multipurpose cleoner, metol polish, baby oil, dan otosol b Furnitur bidang datar, geta, lemari, dan sebagainya harus dibersihkan setiap hari cak bagi menjaga biar hajat tidak negatif furnitur. c Bersihkan semua kotoran atau sampah yang berada di meja sebelum pencahanan pengelapan dilakukan. Periksa laci meja dan bersihkan kiranya bebas dari debu. d Apabila furnitur terserah yang rusak, segera perbaiki. Takdirnya maaf, paku lagi. Kalau kerusakannya parah, segera ganti. e Apabila pewarna pelitur furnitur mutakadim mengelupas, segera cat atau pelitur pula lakukan mencegah rayap dan sebagainya yang akan destruktif furnitur. f Singkirkan semua asbak, bersihkan sampah atau puntung rokok, lewat masukan ke n domestik kantong plastik sampah. Letakkan pun asbak puas posisi awal n domestik keadaan steril. g Bersihkan perangkat komputer dengan lap ceria. Campurkan air dengan multipurpose cleaner secukupnya, lalu gunakan spon bagi mengoleskannya ke meres yang kotor, terutama nan terkena bercak. Kemudian, keringkan pula. Harus lever-lever kerumahtanggaan menggunakan air jebah. Bersihkan sofa atau jok cemping secara periodik bulanan dengan mempergunakan shompoo mochine. Gunakan sampo khusus sofa atau deterjen. h Bersihkan semua permukaan tiang furnitur dengan saksama hingga pada cela-cela kayu agar bebas debu dan mengilap. Gunakan furniture polish ataupun nan setara bagi kayu, logam, atau stainless steel dengan metol polish ataupun yang setara. i Bersihkan kaki kursi dengan teliti. Apabila takhta berasal logam stoinless steel, gunakan lap sangar ditambah metdl polish maupun yang setara. j Apabila metal bercat, gunakan lap basah dan lap kersang lagi. Kemudian apabila kursi dari kayu, bersihkan dengan furniture polish. k Bersihkan filling cabinet. Bersihkan episode atasnya sesering bisa jadi karena umumnya banyakterdapat debu. Gunakan lap sekelumit basah. l Bersihkan debu plong kabinet dengan menggunakan lap segumpal basah, mulai bagian atas tinggal dindingnya. m Semprotkan pengharum ruangan. Proteksi Perputaran Sarana Urut-urutan Keluar Dan Koridor Sarana jalan keluar egress harus dilengkapi dengan tanda exit dan tidak boleh terhalang serta memenuhi persyaratan sesuai dengan SNI. Alasan diperlukannya rute atau jalan evakuasi a Rute evakuasi didesain intern setiap bangunan multilevel kerjakan bekerja andai alat evakuasi yang cepat ke level dasar. b Sejumlah panjang dibuat di luar bangunan, sementara yang lainnya berpunya di dalam gedung. c Interior ruang tahapan n kepunyaan pintu idiosinkratis dan diberi sirkulasi udara substansial yang kontributif menghalau asap ikut ke internal ruangan. Hal-peristiwa yang harus diperhatikan untuk jalan keluar exits a Dinding beton bukan bertulang tidak diperbolehkan untuk dinding jalan keluar. b Semua gerbang jalan keluar harus struktural untuk menghindarkan rontok dari rangkanya. c Beling tidak boleh dipasang pada distrik hampir jalan keluar. d Peralatan ringan yang tergantung tak boleh diletakkan lega kronologi keluar. e Ornamen yang elusif tidak boleh diletakkan di lobijalan keluar. f Jika menggunakan salutan marmer, harus diikat kencang lega molekul struktural maupun ditanam di dinding. Pemeliharaan yang dilakukan terhadap ki alat jalan keluar dan koridor adalah a Sebelum pekerjaan dimulai, siapkan peralatan kerja seutuhnya, yaitu ember, karet majun, tapas, sfrck mop, dan floor cleoner. b Bersihkan sarang laba-laba yang terletak sreg plafon koridor dengan mempergunakan rakbol. c Bersihkan kayu sreg plafon selasar. Vocuum terlampau dengan stick head brush,lalu lap kering memakaifurniture polish atau yang sederajat. d Bersihkan dinding selasar dengan lap kering, lalu lap separuh basah. e Bersihkan dinding tiang alias woll poper menggunakan lap kering, sedangkan bagi latar kayu pergunakan/urniture polish maupun yang setolok. f Bersihkan dinding lift dengan lap kering, sesekali dengan minyak. Bersihkan pun lobi, lantai, pintu, terutama piringan hitam aluminium nan terletak pada arah bagian pangkal patera pintu kemudi angkat karena banyak terdapat kotoran setiap saat. g Bersihkan dapur pantry, yakni pel lantai keramik, dinding, wastafel, peti sampah, lemari atau rak terutama bagian atas, daun bab asing dalam, exhoust grill, tanur air, dan kabinet di bawah wastafel. h Sapu lantai balai penghadapan, lalu pel dengan air salih campur cairan floor cleoner mempergunakan stiek mop. i Bersihkan perlengkapan alat pemadam kebakaran seperti fire alorm, fire hydrant, dan pemadam api ringan fire extinguisher. j Bersihkan AC grill,pigura profil, tutup neon, dan asbak torak. Sebagianorang berusaha menjaga kebersihan dapur setiap hari, mulai dari membersihkan remah-remah bahan makanan dan tumpahan cairan hingga mengelap kompor setiap kali selesai dipakai. Ini merupakan praktik yang baik dan perlu terus dilakukan. Meskipun demikian, bagian-bagian tertentu kadang luput dari rutinitas tersebut.
Maintaining a high standard of cleanliness in restaurants is key to ensuring food safety and preventing food-borne illnesses. Food businesses in Canada are required to follow federal and provincial food safety laws, which include operating a safe and clean establishment. A clean restaurant will also satisfy customers and keep them coming back which means growing revenue and owners and managers can maintain a clean and hygienic restaurant by following a detailed restaurant cleaning checklist. A restaurant deep cleaning checklist should include a kitchen cleaning checklist back-of-house cleaning as well as a dining room cleaning checklist front-of-house cleaning. Use the following restaurant cleaning schedule to ensure a clean and compliant restaurant. Restaurant Kitchen Cleaning Checklist The kitchen of a restaurant is where the greatest food safety risks occur, so following a kitchen cleaning schedule is essential for food safety. Keeping the kitchen clean in a restaurant is not only necessary for preventing food contamination and food-borne illnesses, it’s the law. Food businesses can be inspected by local Health Inspectors at any time. Food businesses found not in compliance with food safety laws, such as not maintaining the cleaning and sanitizing of the kitchen, can face fines or even closure. Use the following checklist as a guide for what should be cleaned daily, weekly and monthly in the kitchen. As a general rule, anything that has direct contact with food must be cleaned and sanitized regularly. Items that have not had direct contact must be cleaned but not necessarily sanitized. Remember the following terms when using the checklist Cleaning removes physical dirt, soil, chemical residues and allergens from equipment, utensils and work surfaces Manual cleaning is cleaning that involves using a sink or bucket with detergent and water Sanitizing removes harmful pathogens from food contact surfaces. Sanitizing is performed after cleaning Daily Surfaces clean and sanitize walls where food has splattered clean and sanitize surfaces in food preparation areas clean and sanitize food preparation sinks sweep and mop the floors sweep walk-in refrigerators sweep storage areas clean and sanitize inside and outside of garbage cans if they are used heavily or used for high-risk foods Equipment manually clean cooking surfaces such as grills, ranges and fryers be sure to clean underneath change the foil lining on top of grills and ranges manually clean equipment beverage machines, coffee makers, espresso machines, microwaves, toasters, etc. manually clean beverage dispenser heads and tips of soda dispenser guns clean and sanitize utensils, flatware and glassware Other items wash rags, towels, aprons and uniforms in washing machine refill soap dispensers replace empty paper towel rolls dispose of recycling dispose of indoor garbage Weekly Surfaces manually clean lime from the sinks and faucets clean and sanitize walk-in refrigerators and freezers manually clean floor drains with drain cleaner clean and sanitize inside and outside of garbage cans if not done daily Equipment manually clean ovens be sure to clean the walls, door and racks manually clean the deep fryer boil it out Other items manually clean floor mats empty outdoor garbage cans at least twice per week Monthly Surfaces manually clean walls and the ceiling manually clean behind the hot line manually clean vent hoods this can be done every couple of months Equipment clean and sanitize the coffee machine and expresso machine empty, clean and sanitize the ice machine every 6 months clean and sanitize the freezer manually clean refrigerator coils empty grease traps Other items Replace pest traps Front-of-house Cleaning Checklist It is important that the front-of-house is clean in order to provide a safe and healthy dining experience for customers. When customers come to a restaurant to eat, they expect to dine in an environment that is tidy, clean and inviting. The experience of dining in a food business that is unclean is enough to turn away customers and hurt a business’s bottom line. This is why using a cleaning checklist for a restaurant dining room and other front-of-house areas is so the following checklist as a guide for what should be cleaned daily, weekly and monthly in the front-of-house. Daily Surfaces manually clean walls as necessary manually clean counters vacuum carpets sweep and mop floors clean and sanitize door handles and railings clean and sanitize access buttons / elevator buttons Furniture clean and sanitize dining tables manually clean seats and benches Restrooms clean and sanitize restroom surfaces disinfect toilets manually clean restroom sinks empty out feminine hygiene containers / garbages dispose of bathroom garbage sweep and mop restroom floors clean and sanitize door handles and railings Other items clean and sanitize condiments / salt and pepper shakers wash cloth napkins, tablecloths, and aprons in washing machine empty garbage cans clean and sanitize garbage cans clean and sanitize credit card machines clean and sanitize menus Weekly Surfaces manually clean the light fixtures manually clean glass windows and doors Monthly Surfaces dust items on walls art or decorations manually clean all the walls Running a food business is a big endeavour, with many important tasks to do and regulations to follow. Having a clean and safe business is the top priority. Breaking down the cleaning tasks into daily, weekly and monthly lists makes them easy to implement and keep on top of. By using the restaurant cleaning checklist for both the kitchen and front-of-house, restaurant owners and managers can ensure they are running a hygienic and food safety-compliant and print off the CIFS Restaurant Cleaning Checklist for an even easier way to implement their restaurant cleaning schedule.
Mengutipdari Healthy Cookware, membersihkan peralatan keramik ini hanya cukup dengan air sabun hangat, dan spons lembut atau serbet saja. Jika ada makanan yang lengket, rendam dahulu selama 30 menit sebelum dicuci.
MODULMEMPRODUKSI ROTISMK N 2 SUKOHARJO 1KATA PENGANTARSekolah Menengah Kejuruan disempurnakan dengan program SMK COE Center Of Excellence denganoptimalisasi produksi yang berbasis IDUKA. Proses pembelajaran harus memberi peluang kepada siswauntuk aktif, selalu ingin tahu, dan berkemauan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya melaluibelajar sendiri maupun dengan bimbingan guru. Berkenaan dengan itu, ketersediaan bahan ajar berupa modulsangat Memproduksi Roti disusun berdasarkan pendekatan kompetensi yang pada akhirnya peserta diklatdapat menguasai pengetahuan bahan baku dan peralatan, terampil mengoperasikan alat dan membuat produkroti khususnya roti tawar dan roti kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh rekan yang telah memberikan motivasi dan masukan atastersusunnya modul kami modul yang diterbitkan melalui Bagian Proyek SMK COE dapat dimanfaatkan oleh para gurudan peserta diklat, sehingga dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan mutu sumber daya manusiauntuk menghadapi persaingan global. Sukoharjo, Desember 2020 2DAFTAR ISI HalamanKATA PENGANTAR iDAFTAR ISI iiPETA KEDUDUKAN MODUL iiiSENARAI iv 1I. PENDAHULUAN 3 A. PRASYARAT 4 B. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL 6 C. TUJUAN AKHIR 7 D. KOMPETENSI 10 E. CEK KEMAMPUAN 11II PEMBELAJARAN 12 A. RENCANA BELAJAR SISWA 12 B. KEGIATAN BELAJAR SISWA1. Pengenalan Bahan Baku dan Bahan Pembantu 23 24 a. Rangkuman b. Tes Formatif 33 c. Lembar Kunci Jawaban d. Lembar Kerja 432. Pengenalan dan Pengoperasian Alat 44 a. Rangkuman 47 b. Tes Formatif 57 c. Lembar Kunci Jawaban 67 d. Lembar Kerja SOP Alat 693. Teknik Proses Pengolahan dan Uji Mutu Roti 70 a. Rangkuman 71 b. Tes Formatif 78 c. Lembar Kunci Jawaban 85 d. Lembar Kerja Produksi Roti Tawar 91 e. Lembar Kerja Produksi Roti ManisIV. EVALUASI 3Daftar PustakaPETA KEDUDUKAN MODUL PRODUKSI HASIL NABATIPENGENDALIAN MUTU MENGIDENTIFIKASIBAHAN BAKU NABATI SEREALIA DALAM SATUAN PRODUKSIPENGOLAHAN BUAH-BUAHAN MENGANALISIS KEBUTUHAN ALAT PENGOLAHAN PENGOLAHAN SAYURAN SEREALIA PENGOLAHAN PROSES PENGECILAN SEREALIA UKURAN SEREALIA PENGOLAHAN PENGOLAHAN HASIL KACANG-KACANGAN SEREALIA PENGOLAHAN UMBI- UMBIAN EVALUASI PRODUK OLAHAN NABATI LIMBAH OLAHAN NABATI 4GLOSARIUMAC Air Condition penyejuk ruanganAnti oksidan Pencegah kerusakan oksidatif lemak, minyak dan bahanAuto gas Oven pangan berlemak. Direkomendasikan pemakaian 0,01- 0,1% Contoh BHA Butylated HydroxyanisaleBread KnifeBread Slicer Mesin pemanggang roti menggunakan gas elpiji suhuCandling maksimum 400 ˚CCokelat Pisau bergerigi pemotong roti Mesin khusus pemotong roti tawarCoklatContainer Plastik Alat untuk mengetahui keretakan kulit dan kantung udaraCookies Gutter Gun Set telur, dan keadaan kuning telur .Dough Moulder Bubuk tepung dari biji tanaman cokelat TheobromaDough Sheeter cacao Elastis Warna coklat brown Wadah plastik tempat menyimpan bahanEnzim proteolitik Alat cetak manual membuat berbagai bentuk kue kering Mesin yang berfungsi untuk menyeragamkan pori – poriFood Processor udara dalam adonan roti tawarIntrinsikInvertase Alat yang berfungsi untuk memipihkan adonan dalam pembuatan puff pastry / mieKadar Air Mudah berubah bentuknya dan mudah kembali kebentukKarakteristik asalKismisKitchen Board Enzim yang dapat mencerna atau memecah proteinKonsitensi adonan menjadi senyawa yang sederhanaLoaf Pan Alumunium Mesin serbaguna untuk melumatkan buah, sayur, dagingMaltose dan ikanManual Dough Diveder Terkandung didalamnyaMeasuring Cup Enzim yang menghidrolisa sukrosa menjadi glukosa danMeat Mincer fruktosa Kandungan air yang terdapat dalam suatu bahan, ditetapkan dengan cara mengeringkan contoh uji pada suhu 100 -105˚C Ciri-ciri khusus Buah anggur yang dikeringkan dan dihilangkan bijinya Alas pemotong talenan terbuat dari plastik / kayu Ketahanan suatu material terhadap perubahan bentuk pada pengadukan Alat cetak pembuatan roti tawar dan roti sobek Enzim yang mengaktifkan perubahan maltosa menjadi gula Alat pembagi adonan manual menjadi bagian yang sama 36 bagian Alat yang digunakan untuk menakar air Mesin yang berfungsi untuk melumatkan daging ternak dan ikan 5Mixer Kitchen Alat pengocok telur dan adonan pembuatan kueMixing Bowl Wadah tempat mencampur adonan dalam pembuatan rotiNoodle Machine Alat yang digunakan untuk membuat adonan pipih dalamOven Gloves pembuatan mie dan kue basahPan Alumunium Sarung pelindung tangan yang tahan sampai suhu 200˚CPlanetary Mixer Wadah tempat hasil cetakan yang siap dibakar dalam ovenPlastisProofer 6 B Mesin pengaduk adonan yanng berputar seperti rotasi planetRagi Bersifat mudah dibentukRenyahRoller Mesin fermentasi terakhir yang dilengkapi pengaturan suhu dan kelembabanScoopSifat Ekstrinsik Bahan yang mengandung spora mikroba tertentu dan digunakan dalam proses fermentasi makanan atauTong minumanTop Loading balance Kering, rapuh dan mudah remukTrack Trolley Alat bantu untuk memipihkan adoanan dalam pembuatanViabilitasWork Table SS roti manisZymase Alat bantu untuk mengambil bahan yang akan ditimbang Rupa dan keadaan yang nampak pada suatu benda yang berasal dari luar Alat bantu untuk mengambil atau memindahkan roti dalam loyang Alat untuk menimbang bahan Wadah tempat untuk menyusun loyang dan hasil Kemungkinan untuk dapat hidup Meja kerja tahan karat Sekumpulan enzim ragi yang memecah atau memfermentasi gula heksose menjadi alkohol dan karbondioksida 6PENDAHULUANRoti adalah produk makanan yang terbuat dari tepung terigu yang difermentasikandengan ragi roti Saccharomyces cerevisiae , air dan atau tanpa penambahan makananlain dan dipanggang.. Kedalam adonan dapat ditambahkan gula, garam, susu atau susububuk, lemak, pengemulsi dan bahan-bahan pelezat seperti cokelat, keju, kismis garis besar produk bakeri bisa dikelompokkan menjadi kelompok roti dankelompok biskuit. Produk roti mempunyai struktur berongga-ronga dan dikembangkandengan ragi roti dan produk akhirnya bersifat plastis, elastis karena kadar airnya relatiftinggi. Produk biskuit terdiri dari berbagai bentuk dan mempunyai struktur lebih padatdengan tektur mulai dari rapuh atau renyah sampai relatif keras, serta kadar airnyarendah sehingga lebih awet dari pada kedua kelompok bakeri tersebut ada jenis lain yaitu cake, yang merupakanproduk hasil pemanggangan yang dikembangkan dengan pengembang kimia. Sel-seludara yang terbentuk dihasilkan dengan cara pengocokan terutama putih telur yangmenyebabkan udara terperangkap dalam adonan, serta adanya pembentukan gas daribahan pengembang dan terbentuknya uap air pada waktu lain yang dibuat dari terigu adalah donat. Produk ini berbeda dengan produk-produk bakeri lainnya karena pada tahap akhir proses pembuatannya tidak dipanggang,melainkan digoreng. Donat mengembang karena ragi roti, juga akibat terbentuknya gasdari bahan pengembang dan uap air pada waktu formulasi adonan roti dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu adonanroti manis, roti tawar dan adonan soft rolls. Adonan roti manis adalah adonan yangdibuat dari formulasi yang banyak menggunakan gula, lemak dan telur. Adonan rotitawar adalah adonan roti yang mengunakan sedikit/tanpa gula, susu skim dan adonan soft roll adalah adonan roti yang dibuat dari formula yangmenggunakan gula dan lemak relatif lebih banyak dari adonan roti roti secara umum disebabkan karena variasi dalam penggunaan bahan baku danproses pembuatannya. Jika bahan baku yang digunakan mempunyai kualitas yang baikdan proses pembuatannya benar maka roti yang dihasilkan akan mempunyai kualitasyang baik pula. Jenis dan mutu produk bakeri sangat bervariasi tergantung jenis bahan-bahan dan formulasi yang digunakan dalam pembuatannya. Variasi produk inidiperlukan untuk memenuhi adanya variasi selera dan daya beli bahan juga mempunyai karakteristik fisik, kimia dan mekanik yang berbeda,demikian juga perubahan sifat – sifat tersebut akibat pengolahan mungkin berbeda. Olehkarena itu sebelum mengetahui cara pembuatan roti, terlebih dahulu mengenal jenisbahan yang akan digunakan, fungsinya dalam pembuatan roti serta sifat – sifat yangdibutuhkan. Hal ini perlu diketahui untuk bisa memilih bahan secara ekonomis danmengendalikan mutu produk sesuai dengan keinginan. 7Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan roti dapat digolongkan bahan utama danbahan pembantu. Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan roti adalah tepungterigu, air, ragi roti dan garam. Bahan pembantu adalah bahan-bahan yang menyertaibagian utama dalam pembuatan roti untuk mendapatkan aroma, rasa dan tekstur yangdiinginkan. Bahan pembantu ini terdiri dari shortening, bread improver, susu skim,telur, gula, bahan pengisi serta flavoring. Pemberian anti oksidan asam askorbat,bromat , dan anti kapang seperti kalium propionat dan kalsium pospat ditambahkanuntuk memperpanjang keawetan belajar yang dicapai peserta diklat setelah menguasai unit modul ini adalahmampu menguasai kompetensi tentang pengenalan bahan baku dan pembantu, sertapengoperasian alat-alat standar industri bakeri. Pada aspek kompetensi sikap, pesertadiklat mampu menjaga keselamatan dan kesehatan, menjaga keamanan pangan danmenerapkan sistem dan prosedur keselamatan dan kesehatan. Setelah mampu mengusaiteknik dasar proses pembuatan roti, peserta diklat dapat mengolah dan menguji secaraorganoleptik roti tawar dan roti manis sesuai permintaan pasar. 8PRASYARATUntuk memudahkan peserta diklat di dalam memahami unit modul ini, maka sebaiknyatelah memahami terlebih dahulu 1. Penanganan Komoditas Pertanian Menangani komoditas curai dan komoditas nircurai. 2. Pencampuran Bahan Menentukan cara dan jenis alat pencampuran, mengukur faktor pada proses pencampuran dan melakukan pencampuran semibasah/basah. 3. Biokonversi Mengidentifikasi komoditas, cara dan peralatan fermentasi dan melakukan fermentasi komoditas nabati. 4. Penyimpanan dan Penggudangan Menyimpan produk/bahan baku dan bahan tambahan digudang dan menyimpan dingin/beku. 5. Pengemasan Memilih berbagai jenis bahan dan cara mengemas secara manual. 9PETUNJUK PENGGUNAAN MODULA. Petunjuk Bagi Peserta Diklat1. Modul ini disusun sebanyak tiga unit pembelajaran yang saling berkaitan. Peserta diklat diwajibkan mampu menguasai masing – masing unit pembelajaran tersebut secara Unit pembelajaran 1 dan 2 membahas tentang pengetahuan bahan baku dan bahan pembantu serta pengenalan dan pengoperasian peralatan bakeri...3. Unit pembelajaran 3 mengharuskan peserta diklat berlatih sesering mungkin melaksanakan praktek, sehingga nantinya mampu menentukan titik kritis pada setiap tahapan proses pengolahan bakeri4. Peserta diklat mengamati kegiatan pengolahan roti yang didemontrasikan oleh instruktur. Lakukan diskusi dengan teman sekelompok dan mulai menyiapkan bahan/alat untuk melakukan pengolahan berbagai jenis roti..5. Setelah mampu menguasai modul ini, peserta diklat dapat mengajukan rencana pre konsultasi kepada instruktur assesor internal dalam rangka Rundingkan dengan instruktur waktu pelaksanaan penilaian keterampilan, sampai peserta diklat mendapat pengakuan kompenten pengolahan dasar pembuatan Petunjuk Bagi Instruktur1. Mewajibkan instruktur mempersiapkan atau mengusahakan ketersediaan bahan baku dan bahan tambahan maupun peralatan yang Unit pembelajaran 1 dan 2 mewajibkan instruktur aktif menjelaskan tentang fungsi dan peranan bahan baku serta mendemontrasikan standar operasional prosedur SOP penggunaan alat. Gunakan potensi alat yang ada di sekolah..3. Membagi kelompok kerja untuk para peserta diklat sehingga memudahkan dalam pelaksanaan kegiatan sebelum melakukan pengolahan roti secara Lakukan kunjungan exursi di industri roti terdekat untuk mendapat gambaran dan pengetahuan bahan, alat, pemasaran dan kemungkinan menjalin Demonstrasikan kegiatan pengolahan roti untuk unit pembelajaran 3 sehingga pada tahapan berikutnya peserta diklat dapat melakukan secara mandiri. Instruktur seyogjanya kompeten mendemontrasikan unit pembelajaran tersebut. Datangkan instruktur tamu dari industri bakeri setempat apabila mengalami kesulitan6. Instruktur memberikan kesempatan kepada peserta diklat untuk melakukan pengulangan berkali-kali pada unit pembelajaran 3. Fase pertama dilakukan dalam kelompok besar, selanjutnya jumlah kelompok diperkecil dan akhirnya peserta diklat mampu melakukan kegiatan one man one job sesuai unjuk kerja standar industri..7. Tidak ada alasan produk roti yang dibuat tidak bisa dijual atau dimakan, setelah mengikuti dengan benar seluruh intruksi dalam modul ini. Dengan demikian hasil praktek khususnya unit pembelajaran 3 dapat dijual. Gunakan kembali modal serta keuntungan yang didapat untuk mendrilling peserta diklat.. 108. Instruktur merencanakan proses penilaian meliputi kegiatan merencanakan penilaian, mempersiapkan peserta, menyelenggarakan penilaian dan meninjau ulang penilaian. a. Tahap merencanakan penilaian instruktur perlu mengidentifikasi konteks dan tujuan bagi penilaian, mengidentifikasi bukti apa yang diperlukan, memilih metoda dan mengembangkan alat-alat penilaian, membangun sebuah prosedur pengumpulan bukti dan mengorganisir penilaian. b. Tahap mempersiapkan peserta identifikasi dan jelaskan tujuan penilaian, membahas unit yang sedang dinilai dan memastikan bahwa peserta diklat mengerti, membahas kebijakan apa saja yang relevan untuk memastikan peserta mengerti implikasinya, mengidentifikasi kesempatan mengumpulkan bukti, memastikan peserta diklat mengerti tentang kriteria unjuk kerja. c. Tahap menyelenggarakan penilaian instruktur perlu mengumpulkan bukti, membuat keputusan penilaian, mencatat hasil dan memberikan umpan balik penilaian kepada peserta. d. Tahap meninjau ulang penilaian instruktur perlu meninjau ulang metode dan prosedur dengan orang yang relevan termasuk peserta diklat, mengusulkan perubahan sesuai dengan prosedur. 11TUJUAN PEMBELAJARANSetelah mempelajari modul ini peserta diklat mampu A. Aspek Pengetahuan  Mengenal dan memahami pengetahuan bahan baku serta bahan tambahan dalam pembuatan roti  Mengenal berbagai jenis dan prinsip kerja peralatan bakeri standar industri. B. Aspek Sikap  Melakukan Sanitasi peralatan dan lingkungan kerja  Menerapkan Higiene Personalia  Melaksanakan cara berproduksi yang baik C. Aspek Keterampilan  Mengoperasikan peralatan bakeri standar industri .  Memilih bahan baku dan bahan tambahan sesuai spesifikasi yang dipersyaratkan  Mengidentifikasi titik kritis yang perlu diperhatikan dalam tahapan pembuatan roti untuk menjamin hasil roti yang berkualitas  Membuat berbagai jenis roti standar pasar yang menguntungkan dan aman untuk dikonsumsi 12KOMPETENSI MEMPRODUKSI ROTIKode Unit AGIOPTFTBK1CJudul Unit Melakukan Proses Produksi RotiUraian Unit Unit ini merupakan unit kompetensi Pilihan yang menunjukkan kemampuanseseorang untuk memproduksi roti, baik sebagai orang yang ingin membuat rotisendiri bisnis mandiri ataupun karyawan bagian produksi di perusahaan Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja1. Memilih dan menangani bahan Jenis dan jumlah kebutuhan bahan baku danuntuk proses produksi jumlah bahan pembantu untuk satu periode proses tersusun Faktor mutu untuk bahan baku dan bahan pembantu telah terukur Bahan baku dan bahan pembantu dipastikan tersedia untuk memenuhi persyaratan produksi2. Memilih dan menyiapkan Peralatan produksi roti telah disiapkan peralatan produksi Persyaratan kebersihan dan status peralatan teridentifikasi dan siap Jenis dan fungsi alat produksi telah dikuasai Komponen peralatan yang terkait dicocokkan dan disesuaikan dengan kebutuhan proses produksi Parameter proses dan operasi yang diperlukan memenuhi persyaratan keselamatan dan produksi Pemeriksaan Pre-start dilaksanakan sebagaimana diperlukan oleh kebutuhan tempat kerja Peralatan pencampur, pengaduk, pembagi, pemipih, pemanggang dan alat bantu lain dioperasikan sesuai SOP Mengendalikan proses dan Proses produksi dijalankan sesuai dengan menilai mutu hasil persyaratan perusahaan dan kapasitas yang diperlukan Titik pengendalian dimonitor untuk konfirmasi bahwa kinerja proses berada pada kendali sesuai dengan spesifikasi. Proses pembuatan roti mencapai spesifikasi dan dipertahankan sesuai persyaratan produksi 134. Mengemas hasil produksi Proses produksi siap dioperasikan sesuai sesuai spesifikasi yang dengan kapasitas yang telah ditentukan diperhitungkan5. Menghitung biaya Proses produksi dapat dilanjutkan bila mutu sesuai kriteria mutu. Kinerja peralatan, proses dan produk serta penyimpangannya diidentifikasi, dipastikan, dan/atau dilaporkan Proses produksi dihentikan sesuai dengan tata cara prosedur perusahaan. Limbah hasil dikumpulkan, ditangani atau didaur ulang sesuai dengan tata cara, manajemen limbah yang diterapkan diperusahaan. Menyimpan hasil produksi pada tempat higienis sebelum dikemas Informasi proses dicatat pada borang yang disesuaikan Produk hasil / hasil dari proses di luar spesifikasi dikenali, diperbaiki dan atau dilaporkan untuk mempertahankan proses agar sesuai spesifikasi. Tempat kerja dirawat sesuai dengan standar pemeliharaan tempat kerja Menyiapkan tempat pengemasan yang disyaratkan Mengemas harus disesuaikan dengan tera yang diharapkan Hasil kemasan telah memenuhi standar yang diterapkan. Komponen biaya proses pembuatan roti disusun. Satuan harga bahan dan alat untuk pembuatan roti disiapkan. Biaya untuk pembuatan roti telah dihitung 14Persyaratan Unjuk Kerja1. Konteks Unit KompetensiUnit kompetensi ini untuk proses produksi suatu agroindustri khususnya terkait denganprasyarat kompetensi pekerjaan memproduksi roti. Karena jenis produk dan ragambahan cukup banyak maka unit ini merupakan unit generik yaitu dapat digunakan untukberbagai jenis produk bakery sepanjang tersedianya prosedur bakunya SOP, sepertiproduk pastry, cookies, biskuit dan Kebijakan/Prosedur TersediaBerbagai prosedur kerja yang berkaitan dengan produk roti antara lain  Informasi proses yang ditempatkan dalam ruangan work place information yang meliputi SOP. Spesifikasi dan jadwal tersedia. Log Book Deskripsi pekerjaan Manual spesifikasi/mutu bahan baku dan produk Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3 Peraturan dan tata tertib di perusahaan yang bersangkutan3. Peralatan dan Fasilitas Yang Diperlukan Peralatan yang berkaitan dengan proses produksi seperti mixer, dough moulder, dough sheeter, dough divider, final proofer, oven, bread slicer, working table dan alat penunjang harus tersedia. Disamping itu fasilitas seperti ruangan yang memadai, penyediaan sarana kebersihan, kenyamanan perlu mendapat perhatian. Perlengkapan spesifik, fasilitas dan berbagai bahan terkait yang diperlukan sesuai kekhususan produk harus tersedia dan siap Penilaian1. Prosedur penilaianUnit ini harus dinilai melalui  Peragaan keterampilan – keterampilan praktek baik di tempat kerja maupun dalam bentuk simulasi dimana disediakan perlengkapan minimum yang diperlukan. Penilaian kemampuan penunjang, berupa jawaban terhadap pertanyaan – pertanyaan lisan dan tertulis yang standar. Untuk standar kompetensi ditempat kerja, penilaian lain yang dianggap perlu dapat dilakukan, antara lain laporan pihak ketiga, dan kajian terhadap buku catatan laboratorium, dan laporan peserta 152. Persyaratan Awal atau kaitan dengan Unit Kompetensi ini memerlukan pengetahuan komoditas, nabati maupun hewani, khususnya produktepung – tepungan, penanganan bahan baku, mengukur faktor pencampuran danmencampur bahan. Pengalaman bekerja ikut berperan serta secara efektif di pabrik rotiakan sangat membantu pencapaian kompetensi Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap PenunjangBerbagai pengetahuan dan keterampilan penunjang diperlukan untuk dapatmelaksanakan unit kompetensi ini, antara lain  Pengetahuan/keterampilan mengenali secara umum berbagai jenis komoditas serealia dan tepung – tepungan.  Pengetahuan/keterampilan mengoperasikan peralatan  Pengetahuan/keterampilan menghitung formula, menimbang, mencampur, melakukan fermentasi dan menentukan titik kritis pada akhir proses.  Pengetahuan/pemahaman tentang K3, kebersihan dan SOP terkait yang berlakukan untuk bahan yang diolah  Memiliki sikap mental positif antara lain disiplin, jujur, rasa tanggung jawab, kreatifitas dan improvisasi  Mencatat dan membuat laporan4. Aspek Kritis PenilaianAspek lain dapat dipertimbangkan seperti laporan kerja yang berkaitan dengan unit ini,laporan pihak ketiga, buku catatan tempat kerja/pabrik/pilot plant/laboratorium, logshet,atau pengalaman obyektif dapat dibuktikan lainnya dari peserta. 16√ CHEK KEMAMPUAN PESERTA DIKLATIsilah kotak di sebelah pertanyaan berikut dengan memberi tanda “ √ “ jika jawaban “ Ya“No PERTANYAAN YA TIDAK1. Apakah anda dapat menyebutkan bahan baku dan bahantambahan dalam pembuatan roti ?2. Apakah anda mengetahui tentang penyimpanan bahan ?3. Apakah anda dapat menjelaskan pemahaman tentang fungsi – fungsi bahan baku serta bahan tambahan danpengaruhnya terhadap roti yang dibuat ?4. Apakah anda dapat menghitung prosentase bahan dalamadonan ?5. Apakah anda dapat menyebutkan jenis dan fungsi alatdalam pembuatan roti ?6. Apakah anda dapat mengerti tentang sanitasi lingkungankerja, Higiene Personalia, sanitasi peralatan dan prosespengolahan ?7. Apakah anda dapat mengoperasikan peralatan roti ?8. Apakah anda mengetahui tentang penanganan bahan bakudan bahan tambahan dalam pembuatan roti9. Apakah anda dapat menghitung formulasi dalam berbagai jenis adonan ?10 Apakah anda dapat menyebutkan langkah – langkah kerjadalam pembuatan roti ?11. Apakah anda mengetahui tentang titik kritis yang perludiperhatikan dalam tahapan pembuatan roti ?12. Apakah anda dapat melakukan uji mutu eksternal meliputivolume, warna kulit, bentuk, keseragaman, karakteristik ?13. Apakah anda dapat melakukan uji mutu internal meliputikeremahan, warna, aroma, rasa, tekstur ?Bila jawaban Anda adalah “Ya” untuk semua pertanyaan, maka disarankan mengikutiuji kompPeEteMnsBiEuLntAukJAmRerAaNih sertifikasi Mahir Dasar Pembuatan RotiModul Memproduksi 19RotiA. Rencana Belajar Peserta DiklatKompetensi Sub Kompetensi Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Tempat Alasan Perubahan Tanda / Bulan Belajar tangan instrukturSub Kompetensi Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Tempat Alasan Perubahan Tanda / Bulan Belajar tangan instrukturSub Kompetensi Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Tempat Alasan Perubahan Tanda / Bulan Belajar tangan instrukturModul Memproduksi 20RotiB. KEGIATAN BELAJAR 1. PENGENALAN DAN PENANGANAN BAHAN PRODUKSI ROTIa. Tujuan Pembelajaran  Mengetahui jenis dan sifat karakteristik bahan baku utama dan bahan pembantu dalam pembuatan roti  Menjelaskan fungsi bahan baku dan bahan pembantu serta pengaruhnya terhadap roti yang dibuat.  Dapat menangani bahan sesuai dengan karakteristik jenis bahan Uraian MateriBahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk bakeri adalah tepung terigu, air,ragi roti dan garam. Bahan pembantu adalah bahan-bahan yang menyertai bahan utamadalam pembuatan roti untuk mendapatkan aroma, rasa dan tekstur yang pembantu antara lain shortening, gula, produk susu, telur serta bahan pengisiseperti selai, keju, kismis, pisang dan cokelat. Bahan pengembang kimia seperti sodakue atau natrium bikarbonat atau baking powder biasa digunakan untuk produk cookies,cake maupun donat, meskipun adonan donat dikembangkan dengan ragi roti. Bahantambahan lainnya untuk memperbaiki mutu produk sering digunakan improver lebih mengenal bahan – bahan tersebut serta mengetahui sifaf – sifat danfungsinya dalam pembuatan roti akan dibahas lebih lanjut dalam uraian materi Tepung TeriguUmumnya produk bakeri bahan dasarnya adalah tepung terigu. Komponen terpentingyang membedakan dengan bahan lain adalah kandungan protein. Protein terigu glutenindan gliadin pada kondisi tertentu misalnya dalam pengadonan bila dicampur dengan airakan dapat membentuk massa yang elastis dan ekstensibel, yang populer dalam duniabakeri dikenal dengan gluten. Glutenin menentukan struktur produk roti dan memberikan kekuatan pada adonan untuk menahan gas dari aktivitas ragi. Gliadin memberikan elastisitas dan kekuatan untuk perenggangan terhadap – sifat fisik gluten yang ekstensibel dan elastis memungkinkan dapat menahan gaspengembang dan adonan dapat menggelembung seperti balon. Hal itulah yangmemungkinkan produk roti mengembang dengan struktur berongga – rongga yang halusdan seragam serta tekstur yang yang lembut serta elastis. Oleh karena itu sifat tersebutsangat penting dalam pembuatan Memproduksi 21RotiDalam penggilingan tepung gandum dan pembuatan produk bakeri dikenal istilah tepunglemah dan tepung kuat. Tepung kuat Hard Wheat adalah tepung terigu yang mampu menyerap air dalam jumlah banyak untuk mencapai konsistensi adonan yang tepat untuk pembuatan produk bakeri, dan adonan tersebut memiliki ekstensibilitas dan sifat elastis yang baik, akan dapat menghasilkan roti dengan remah yang halus, tekstur yang lembut, dan volume pengembangan yang besar dan mengandung 11 – 13 % protein. Tepung ini cocok untuk pembuatan roti dan produk bakeri yang dikembangkan dengan ragi. Tepung lemah Soft Wheat adalah tepung terigu yang sedikit saja dapat menyerap air dan hanya mengandung 8 – 9 % protein kemudian adonan yang terbentuk kurang ekstensibel dan kurang elastis sehingga kurang cocok digunakan untuk pembuatan roti, biasanya sangat cocok bila digunakan untuk pembuatan cake atau bolu, biskuit, cookies dan kuat biasanya berwarna krem, terasa kering bila dipegang tidak menggumpalkalau digenggam dan mudah menyebar kalau ditabur. Tepung lemah mempunyai warnayang lebih putih, mudah menggumpal jika digenggam, demikian juga kalau ditabur tidakmudah menyebar karena ada gumpalan – gumpalan tepung yang beredar dipasaran produksi PT ISM Bogasari Flour Mills ada 3 jenistepung terigu yaitu cap Kunci Biru, Segitiga Biru dan Cakra Kembar. Tepung terigu cap Kunci Biru yang merupakan tepung lemah dibuat dari gandum dan digunakan dalam pembuatan bolu atau cake, biskuit dan kue – kue kering. Tepung terigu cap Segitiga Biru merupakan tepung medium dihasilkan dari campuran gandum lunak dan gandum keras digunakan dalam berbagai keperluan atau disebut general purpose. Tepung terigu cap Cakra Kembar merupakan tepung kuat yang dibuat dari gandum keras, dan sering digunakan dalam pembuatan terigu yang digunakan sebagai bahan baku utama produk bakeri harus memenuhikriteria mutu. Pengamatan secara organoleptik tepung yang baik memenuhi kriteriaberikut a. Pengamatan visual Warna dari tepung terigu putih kekuningan Tidak terdapat belatung atau hama Tribolium confusum mati dan hidup Tepung terigu tidak menggumpal Tepung terigu tidak terdapat jamur warna hitamModul Memproduksi 22Rotib. Pengamatan perabaan finger filling  Kalau dirasa dengan jari agak kasar / berpasir Terasa lembut seperti tepung tapioka sudah rusak Bila tepung terigu dikepal ambyarc. Pengamatan bau dan rasa Bau tepung terigu tidak aneh / tidak tengik Bila dikunyah 3 menit terasa manis berarti tepung terigu AirAir merupakan bahan yang paling murah dalam pembuatan produk bakeri, tetapi sangatvital dan besar peranannya pada produk yang mengembang seperti roti dan air dalam pembuatan roti sebagai berikut  Diperlukan dalam pembentukan gluten. Menentukan konsistensi dan karakteristik rheologis adonan Menentukan kemudahan penanganan adonan selama proses Menentukan mutu produk yang dihasilkan. Berfungsi sebagai pelarut bahan – bahan seperti garam, gula, susu dan mineral sehingga bahan tersebut menyebar merata dalam tepung. Mempertahankan rasa lezat roti lebih lama bila dalam roti terkandung cukup air Bertindak sebagai bahan pengikat yang memungkinkan terjadinya fermentasi adonan Salah satu bahan yang dapat menentukan suhu adonanPenentuan jumlah air yang optimum untuk adonan dilakukan dengan caramemeriksa/melihat konsistensi adonan secara visual selama pengadukan atau denganmenggunakan alat misalnya Farinograf. Jika penggunaan air terlalu banyak, adonanakan menjadi lengket dan susah ditangani selama proses pembuatan roti. Sebaliknya jikaterlalu sedikit air yang digunakan, produk akhir roti setelah baking akan menjadi ratio tepung air adalah 10060-65. Ini berarti 100 kg tepung gandum menyerap60-65 l air. Untuk menentukan perkiraan jumlah air yang ditambahkan dapat dilihatcontoh berikut Komposisi Resep Jumlah KeteranganTepung Terigu 1000 gr Rasio tepung dan air 1000gr 600 ml airRagi roti Jenis bahan yang dianggap mengandung air adalahGaram 15 gr 1. Telur mengandung cairan berat 200 grRagi Instant 20 gr 2. Margarine 50% mengandung cairan 75 grBread Improver 15 grTelur 30 gr Jumlah 275 grMargarine 200 grJumlah Total bahan 150 gr Air yang dibutuhkan Jumlah air dibutuhkan 1430 gr 600 ml – 275 gr = 325 grBerat adonan total 325 gr 1755 grModul Memproduksi 23RotiKandungan mineral dan keasaman air sangat berpengaruh terhadap sifat adonan. Jikamenggunakan air yang lunak seperti air destilata atau air hujan cenderung menyebabkanadonan lengket dan produk kurang mengembang. Jika digunakan air yang demikiansebaiknya gunakan peragi kimia atau mineral yeast food yang mengandung garam –garam mineral, dan jumlah garam ditingkatkan tanpa menyebabkan rasa asin bila air yang digunakan terlalu banyak mengandung garam karbonatmagnesium karbonat, kalsium karbonat penggunaan garam dikurangi dan jikamenggunakan ragi, jumlah ragi perlu ditingkatkan karena gluten akan menjadi Ragi RotiRagi roti atau yeast adalah mikroorganisme hidup jenis khamir yang sering disebutSaccharomyces cerevisiae, berkembang biak melalui cara membelah diri atau memfermentasikan adonan sehingga menghasilkan gas karbondioksida yang akanmengembangkan adonan. Jika proses fermentasi terkendali dengan baik, maka akanmenghasilkan produk bakeri seperti roti dan donat yang baik, dalam arti mempunyaivolume dan tekstur yang baik serta cita rasa yang proses fermentasi akan terbentuk CO2 dan ethyl alkohol. Gula-gula sederhanaseperti glukosa dan fruktosa digunakan sebagai substrat penghasil CO2. Gas CO2 yangterbentuk menyebabkan adonan roti mengembang dan alkohol berkontribusi dalammembentuk aroma roti. Kondisi fermentasi yang ideal pada temperatur 30-38 ˚C dankelembaban 75-80%.Kondisi untuk ragi yang penting dalam pengembangan membelah diri adalah tersedianyaair, subtrat glukosa, suhu 26-28 ˚C dan tersedianya oksigen. Suhu ideal absolutfermentasi adalah 38 ˚C pada kelembaban relatif 80 %.Proses fermentasi oleh ragi juga berhubungan dengan aktivitas enzim yang terdapat padaragi. Enzim yang terdapat pada ragi adalah invertase, maltase dan zymase. Gula pasiratau sukrosa tidak difermentasi secara langsung oleh ragi. Invertase mengubah sukrosa menjadi invert sugar glukosa dan fruktosa yang difermentasi secara langsung oleh ragi. Sukrosa dalam adonan akan diubah menjadi glukosa pada tahap akhir mixing. Maltase mengubah malt sugar atau maltosa yang ada pada malt syrup menjadi dekstrosa. Dekstrosa difermentasi secara langsung oleh ragi. Zymase mengubah invert sugar dan dekstrosa menjadi gas karbondioksida yang akan menyebabkan adonan menjadi mengembang dan terbentuk yang dihasilkan dari aktivitas enzim ini adalah ;C12H22O11 + H2O 2 C6H12O6Sukrosa + air invert sugarC6H12O6 2 C2H5OH + 2 CO2Dekstrosa etil alkohol + karbondioksidaModul Memproduksi 24RotiAda dua jenis ragi komersial, yaitu ragi segar yang telah dipres membentuk lempenganatau balok, dan ragi kering yang berbentuk granula. Ragi kering ada yang berbentukbutiran kasar, ada juga yang berbentuk pelet-pelet yang berbentuk kasar biasanya tidak mudah larut dan tidak cepat tumbuh sehinggaperlu dilarutkan dulu dalam air pada waktu penggunaannya. Demikian juga ragi segaryang dipres, perlu dilarutkan dalam air sebelum dicampurkan supaya mudah menyebardalam kering berbentuk pelet halus biasanya mudah larut dan tersebar dalam adonan sertacepat tumbuh berkembang pada saat dicampurkan dengan adonan, ragi ini populerdisebut ragi instan misalnya SAF, Mauri Pan dan Fermipan. Ragi segar yang dipresbanyak digunakan karena harganya relatif murah misalnya merk Pinnacle Fungsi ragi yeast dalam pembuatan roti adalah untuk proses aerasi adonan denganmengubah gula menjadi gas karbondioksida, sehingga mematangkan dan mengempukangluten dalam adonan. Pengkondisian dari gluten ini akan memungkinkan untukmengembangkan gas secara merata dan menahannya, membentuk cita rasa akibatterjadinya proses yang telah lama atau telah rusak sebaiknya tidak digunakan karena akanmenghasilkan enzim proteolitik yang dapat merusak gluten dari tepung dan menurunkankualitas roti. Ragi basah maupun ragi kering mempunyai aktivitas yang baik jikadisimpan pada suhu sekitar 6 ˚C. Suhu dibawah 25 ˚C menurunkan aktivitasnya. Padatingkat suhu di atas 40 ˚C ragi roti mati. Ragi tidak boleh berhubungan langsung dengangaram, gula, lemak atau asam. Oleh karena itu predough dihasilkan dengan campuranair, ragi, dan tepung .4. GaramSetiap produk bakeri tidak bisa dikatakan baik jika tidak memiliki rasa dan aroma yangenak. Garam dan flavor penambah rasa dan aroma biasanya ditambahkan dalam jumlahkecil, namun peranannya untuk meningkatkan penerimaan konsumen sangat garam dalam produk bakeri  Memberi rasa supaya tidak hambar Memperkuat cita rasa bahan lain, rasa manis gula akan lebih terasa jika ada garam Mengontrol perkembangan khamir ragi untuk produk yang dikembangkan dengan ragi Memperkuat keliatan gluten daya regang dalam adonan Membantu mencegah pertumbuhan bakteri yang tidak dikehendaki Meningkatkan daya absorpsi air dari tepung. Salah satu bahan pengeras, bila adonan tidak memakai garam, adonan agak basah Mengatur warna kulit rotiModul Memproduksi 25RotiKesalahan penanganan garam juga bisa membuat masalah dalam fermentasi, misalnyajika ragi dilarutkan dalam air yang telah ditambah garam, maka pertumbuhannya ragiakan terhambat hal ini bisa mengakibatkan fermentasi yang lambat dan cita rasa produkyang kurang garam harus dilakukan seteliti mungkin jangan memakai sendok atau alat-alat sebagai takaran karena akan sangat besar pengaruhnya terhadap proses pemakaian garam lebih dari 1 % sudah menghambat proses fermentasi. Selain itu,pada waktu penimbangan bahan-bahan jangan mencampur garam dengan yeast bersama-sama karena garam merupakan racun bagi jumlah garam yang terlalu banyak akan menurunkan kemampuan glutendalam menahan gas, sebaliknya jika terlalu sedikit garam yang digunakan akanmenyebabkan adonan menjadi hambar dan akan mengurangi volume adonan, karenagluten tidak mempunyai daya regang yang cukup. Jika tidak ada garam yangditambahkan kedalam adonan maka hasilnya adalah kulit akan terlihat sangat pucat danterjadi pengerutan pada roti dan rasanya tidak akan ShorteningIstilah shortening digunakan oleh pekerja dibidang bakeri untuk semua lemak atauminyak yang dicampurkan ke dalam adonan untuk memperbaiki mutu penggunaan lemak dalam pembuatan roti terutama untuk meningkatkan volume,meningkatkan keseragaman dan kelunakan remah, memperpanjang daya simpan danmemudahkan proses pemotongan roti slicing ability .Fungsi shortening dalam produk bakeri  Memperkaya gizi dan memperbaiki tekstur/pori-pori crumb Meningkatkan kelezatan dan keempukan softess Memperbaiki aerasi sehingga produk bisa mengembang, Memperbaiki cita rasa terutama mentega atau margarin untuk pembentukan lapisan – lapisan pada produk pastry Sebagai pengemulsi untuk mempertahankan kelembaban. Memperbaiki kehalusan kulit crustLemak atau minyak tidak larut dalam air tetapi akan berada dalam bentuk emulsi water-in-fat atau air-in-fat jika dibuat krim. Karena sangat berpengaruh terhadap teksturproduk, partikel – partikel lemak harus menyebar secara merata dalam campuran pasaran bisa kita temui jenis shortening misalnya mentega butter, mentega putih,margarin dan pengganti mentega butter substitute. Mentega putih dan margainumumnya dibuat dari minyak yang dihidrogenisasi. Mentega butter dibuat dari lemakbagian krim susu jika margarin dalam resep digantikan dengan mentega maka jumlahmentega cukup 85 % dari berat margarin dan air yang harus ditambahkan sekitar 10 %dari berat Memproduksi 26RotiDalam proses mixing, pencampuran shortening harus benar-benar merata. Pencampuranyang tidak sempurna akan menyebabkan tektur roti menjadi kasar dan tidak lemak yang ditambahkan pada adonan roti bervariasi antara 2-6 %Sifat-sifat shortening yang biasa digunakan dalam proses baking seperti pada tabelberikut Tabel 1. Karakteristik Berbagai Jenis ShorteningJenis Lemak Sumber Warna Konsistensi Kandungan Lemak %Vegetable Vegetable oil Putih Padat 100ShorteningButter Animal milk Kuning Padat 80Oil Vegetable Netral-Kuning Cair 100Lard Animal Putih Padat 98Margarine Putih-Kuning Padat 80 - 85 Animal /Puff paste vegetable Putih Padat 80 - 85 Animal /Cocoa butter vegetable Cream- Padat 92 Vegetable Kuning cocoa bean6. GulaGula yang biasa digunakan dalam pembuatan produk bakeri adalah gula sukrosa gulaputih dari tebu atau dari beet baik berbentuk kristal maupun berbentuk tepung, tetapi adajuga roti yang menggunakan gula merah yaitu roti gula pada produk bakeri ditujukan untuk  Memberi rasa manis Menyediakan makananan bagi ragi dalam fermentasi Membantu dalam pembentukan krim dari campuran Memperbaiki tekstur produk, Membantu memepertahankan air sehingga memperpanjang kesegaran Menghasilkan kulit crust yang baik Menambah nilai nutrisi pada produkDalam adonan gula dapat menyerap air dan membuat adonan lebih encer atau lengketsehingga perlu diperhatikan dalam penambahan atau pengurangan air agar menghasilkanproduk yang gula ke dalam adonan bervariasi jumlahnya yaitu 5-20% dari berat dapat memperlambat aktivitas ragi karena gula meningkatkan tekanan osmotik dariadonan sehigga perlu dilakukan penambahan ragi untuk menjamin kecukupan gas yangdiproduksi. Pada proses mixing, pencampuran gula harus merata. Pencampuran gulayang tidak merata akan menyebaban bintik-bintik hitam pada kulit roti dan membentuklubang besar atau kantong udara pada produk Memproduksi 27Roti7. TelurFungsi telur dalam pembuatan bakeri adalah manis sehingga permukaannya Membentuk warna dan flavor yang khas Memperbaiki cita rasa dam kesegaran roti Meningkatkan pengembangan Meningkatkan nilai gizi dan kelembutan produk Digunakan untuk mengoles permukaan roti juga akan meningkatkan krim dan jumlah sel udara yang terbentuk. Selamapemanggangan, sel udara mengembang dan uap air yang terbentuk akan pada telur menyebabkan pengikatan air yang lebih baik pada crumb roti. Proteinputih telur mempunyai sifat yang mirip dengan gluten karena dapat membentuk lapisanyang cukup kuat untuk menahan gas yang dihasilkan selam proses proses baking, lapisan protein ini mengeras dan memberikan struktur yang baikpada remah crumb. Telur juga memberikan pengaruh emulsifying dengan adanya lesitinsehingga dapat memperbaiki stabilitas crumb. Lesitin sebagian besar terdapat di dalamkuning telur yaitu sekitar 7-10% dari total kandungan lemak pada telurTelur yang digunakan dalam pembuatan bakeri adalah telur ayam. Telur seharusnyatidak disimpan bersama-sama dengan produk makanan atau bahan mentah lain, karenakontaminasi salmonela. Untuk menentukan kesegaran telur dapat dilakukan denganmemasukkan telur dalam air. Telur yang segar tenggelam didasar dengan posisimendatar, telur yang telah berumur lebih dari 20 hari akan tampak mengapung atautenggelam dengan posisi SusuTujuan pemakaian susu dalam pembuatan produk bakeri adalah  Memperbaiki gizi karena susu mengandung protein kasein, gula laktosa dan kalsium. Memberikan pengaruh terhadap warna kulit terjadi pencoklatan protein dan gula, Digunakan untuk mengoles permukaan roti Memperkuat gluten karena kandungan kalsiumnya Menghasilkan kulit yang enak dan crispy serta bau aromatik aromatic smellJenis susu yang banyak digunakan dalam proses bakeri adalah susu bubuk, skim dankrim. Krim mengandung lemak yang tinggi sehingga memberikan kelembutan dan aromayang menyenangkan. Susu skim banyak mengandung protein kasein yanng cenderungmeningkatkan penyerapan dan daya menahan air, sehingga mengeraskan adonan danmemperlambat proses fermentasi adonan Memproduksi 28RotiSusu yang digunakan untuk pembuatan roti pada umumnya dalam bentuk bubukpowder. Hal ini disebabkan alasan kemudahan penyimpanan dan mempunyai umursimpan yang lebih panjang dari pada susu segar. Susu bubuk yang biasa digunakanadalah susu skim atau susu krim. Keuntungan susu skim adalah kandungan air dankandungan lemaknya rendah sehingga dapat disimpan lebih lama dan tidak cepat air susu skim adalah 2,5% dan kandungan lemaknya 1,1%.Sebaiknya penyimpanan susu bubuk senantiasa dijaga agar tetap kering, hal inidilakukan karena susu bubuk bersifat sangat rentan terhadap kerusakan dari lingkunganterutama Improver dan Bahan Pengembang KimiaImprover biasa disebut juga pengembang, namun sebenarnya berbeda dengan bahanpengembang kimia chemical leavening agents. Improver memang berfungsi membantupengembangan terutama roti dan donat, tetapi tidak menghasilkan gas pengembangkarena senyawa atau bahan yang mengembangkan produk tersebut adalah gas yangdihasilkan oleh ragi yeast. Bahan pengembang kimia dapat menghasilkan gas dalamadonan sehingga membuat adonan mengembang tanpa perlu bantuan tambahan yang sering digunakan untuk membantu pengembangan roti maupundonat atau biasa disebut improver antara lain Dimodan, Serrol-500, Supermix, Baker’sBonus, Puratos dan penggunaan improver adalah  Berfungsi melengkapi zat makanan yang dibutuhkan ragi, sehingga ragi tumbuh sempurna Menghasilkan gas serta prekursor flavor pada produk Merupakan penstabil buffer agar kondisi adonan tetap sesuai untuk perkembangan ragi Penguat gluten. Memperbaiki warna kulit dan remah crumb Meningkatkan volume Memperpanjang masa simpanAda dua kelompok bahan pengembang yang sering dijumpai di pasaran yaitu bakingPowder dan Soda kue Baking soda. Baking powder terdiri dari sodium bikarbonat danbahan yang bereaksi asam serta tepung. Bahan yang bereaksi asam sangat menentukankecepatan pembentukan gas, adonan yang ditambahkan baking powder jenis ini harussegera dipanggang, karena gas yang terbentuk bisa Memproduksi 29Roti10. Bahan PengisiBahan pengisi digunakan sebagai bahan pembantu dalam produk roti manis dan donatuntuk meningkatkan cita rasa dan variasi produk yang pengisi yang sering digunakan dalam pembuatan roti manis dan donat antara lainkeju, cokelat, kismis, selai nenas, strawbery, pisang, mentega kacang, kacang hijau Memproduksi 30RotiRANGKUMANBerikut ini adalah rangkuman pengetahuan dasar yang harus dikuasai oleh peserta diklat,meliputi 1. Komponen bahan  Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk bakeri adalah tepung terigu, air, ragi roti dan garam. Bahan pembantu adalah shortening lemak , gula, produk susu, telur serta bahan pengisi seperti selai, keju, kismis, pisang dan cokelat.  Bahan pengembang kimia adalah soda kue atau natrium bikarbonat atau baking powder biasa digunakan untuk produk cookies, cake maupun donat,  Bahan tambahan untuk memperbaiki mutu produk sering digunakan improver ataupun Karakteristik bahan  Tepung terigu mengandung protein glutenin dan gliadin, apabila dicampur dengan air dan diadon akan membentuk massa yang elastis dan ekstensibel, yang disebut gluten.  Fungsi gluten dalam pembuatan roti adalah menahan gas pengembang dan adonan dapat menggelembung seperti balon, sehinga roti dapat mengembang dengan struktur berongga – rongga halus dan seragam serta tekstur lembut dan elastis. .  Berdasarkan proses pembuatannya, dikenal dua istilah tepung terigu yaitu tepung kuat Hard Wheat mengandung 12,5 – 13,5 % protein. Tepung lemah Soft Wheat mengandung 9 – 9,5 % protein.  Dipasaran terigu cap Cakra Kembar termasuk tepung kuat khusus untuk pembuatan roti serta produk bakeri yang dikembangkan dengan ragi. Terigu cap Kunci Biru termasuk terigu lemah cocok digunakan untuk pembuatan cake atau bolu, biskuit, cookies dan cracker. Tepung campuran contohnya cap Segitiga Biru digunakan untuk kue dan biskuit.  Air yang digunakan dalam membuat adonan harus sesuai dengan takaran. Penggunaan air terlalu banyak, adonan akan menjadi lengket dan susah ditangani selama proses Sebaliknya jika terlalu sedikit air yang digunakan, produk akhir roti setelah baking akan menjadi keras.  Ragi roti atau yeast adalah mikroorganisme hidup jenis khamir Saccharomyces cerevisiae. Menghendaki suhu diatur 30-38 ˚C dan kelembaban nisbi 75-80% agar ragi ini berkembang baik selama proses fermentasi Memproduksi 31Roti Selama proses fermentasi enzym Zymase mengubah invert sugar dan dekstrosa menjadi gas karbondioksida yang akan menyebabkan adonan menjadi mengembang dan terbentuk alkohol. Jenis ragi instan yang banyak dijual dipasar yang digunakan untuk membuat roti adalah merk SAF, Mauri Pan dan Fermipan. Penambahan jumlah garam yang terlalu banyak akan menurunkan kemampuan gluten dalam menahan gas. Sebaliknya sedikit garam yang digunakan akan menyebabkan adonan menjadi hambar dan akan mengurangi volume adonan, karena gluten tidak mempunyai daya regang yang cukup. Jika tidak ada garam yang ditambahkan kedalam adonan maka hasilnya adalah kulit akan terlihat sangat pucat dan terjadi pengerutan pada roti dan rasanya tidak akan memuaskan. Istilah shortening untuk semua lemak atau minyak yang dicampurkan ke dalam adonan untuk memperbaiki mutu produknya. Di pasaran jenis shortening yang ada misalnya mentega butter, mentega putih, margarin dan pengganti mentega butter substitute. Mentega putih dan margain umumnya dibuat dari minyak yang dihidrogenisasi. Mentega butter dibuat dari lemak bagian krim susu Telur yang digunakan dalam pembuatan bakeri adalah telur ayam. Protein putih telur mempunyai sifat yang mirip dengan gluten karena dapat membentuk lapisan yang cukup kuat untuk menahan gas yang dihasilkan selam prose fermentasi. Pada proses baking, lapisan protein ini mengeras dan memberikan struktur yang baik pada remah crumb. Jenis susu yang banyak digunakan dalam proses bakeri adalah susu bubuk, skim dan krim. Krim mengandung lemak yang tinggi sehingga memberikan kelembutan dan aroma yang menyenangkan. Bahan tambahan yang sering digunakan untuk membantu pengembangan roti maupun donat disebut improver antara lain merk Emplek ,Dimodan, Serrol-500, Supermix, Baker’s Bonus, Puratos, dan CA-50. Bahan pengisi yang sering digunakan dalam pembuatan roti manis dan donat antara lain keju, cokelat, kismis, selai nenas, strawbery, pisang, mentega kacang, kacang hijau dan Memproduksi 32Roti3. Penanganan bahan  Menggunakan air yang lunak seperti air destilata atau air hujan cenderung menyebabkan adonan lengket dan produk kurang mengembang. Gunakan mineral yeast food yang mengandung garam – garam mineral, dan jumlah garam ditingkatkan tanpa menyebabkan rasa asin berlebihan.  Sebaliknya bila air yang digunakan terlalu banyak mengandung garam karbonat magnesium karbonat, kalsium karbonat penggunaan garam dikurangi dan jika menggunakan ragi, jumlah ragi perlu ditingkatkan karena gluten akan menjadi lebih keras.  Kondisi untuk ragi yang penting dalam pertumbuhannya adalah tersedianya air, subtrat glukosa, suhu 26-28 ˚C dan tersedianya oksigen. Suhu ideal absolut fermentasi adalah 38 ˚C pada kelembaban relatif 80 %.  Ragi yang telah lama atau telah rusak sebaiknya tidak digunakan karena akan menghasilkan enzim proteolitik yang dapat merusak gluten dari tepung dan menurunkan kualitas roti.  Ragi basah maupun ragi kering mempunyai aktivitas yang baik jika disimpan pada suhu sekitar 6 ˚C. Suhu dibawah 25 ˚C menurunkan aktivitasnya. Pada tingkat suhu di atas 40 ˚C ragi roti mati. Ragi tidak boleh berhubungan langsung dengan garam, gula, lemak atau asam  Penimbangan garam harus dilakukan seteliti mungkin jangan memakai sendok atau alat-alat sebagai pemakaian garam lebih dari 1 % sudah menghambat proses fermentasi. Pada waktu penimbangan bahan-bahan jangan mencampur garam dengan yeast bersama-sama karena garam merupakan racun bagi yeast.  Dalam proses mixing, pencampuran shortening harus benar-benar merata. Pencampuran yang tidak sempurna akan menyebabkan tekstur roti menjadi kasar dan tidak seragam. Jumlah lemak yang ditambahkan pada adonan roti bervariasi antara 2-6 %  Gula yang biasa digunakan dalam pembuatan produk bakeri adalah gula sukrosa gula putih dari tebu atau dari bit berbentuk kristal maupun berbentuk tepung,  Untuk menentukan kesegaran telur dapat dilakukan dengan memasukkan telur dalam air. Telur yang segar tenggelam di dasar dengan posisi mendatar, telur yang telah berumur lebih dari 20 hari akan tampak mengapung atau tenggelam dengan posisi berdiri. Telur seharusnya tidak disimpan bersama-sama dengan produk makanan atau bahan mentah lain, karena kontaminasi salmonela.  Penyimpanan susu bubuk senantiasa dijaga agar tetap kering, hal ini dilakukan karena susu bubuk bersifat sangat rentan terhadap kerusakan dari lingkungan terutama air. Kadar air melebihi 8 % mudah terjadi Memproduksi 33RotiTES FORMATIF1. Berdasarkan pengelompokan produk bakeri dikenal roti, biskuit, donat dan cake. Coba jelaskan Komposisi roti terdiri dari bahan utama, bahan pembantu dan bahan tambahan . Jelaskan pengertian bahan-bahan Setelah anda menjawab dengan benar soal no 2, berikut sebutkan contoh – contoh bahan baku utama, bahan tambahan dan bahan pengisi yang dijual di Roti manis mengembang dengan menggunakan yeast, sedangkan cake kue bolu menggunakan bahan kimia. Jelaskan prinsip Jelaskan secara organoleptik cara menentukan mutu tepung terigu dan telur yang digunakan untuk bahan membuat roti ?Modul Memproduksi 34RotiKUNCI JAWABAN1. Perbedaan antara roti, biskuit, donat dan cake adalah sebagai berikut a. Roti adalah produk makanan yang terbuat dari tepung terigu yang difermentasikan dengan ragi roti Saccharomyces cerevisiae , air dan atau tanpa penambahan makanan lain dan dipanggang.  Kedalam adonan dapat ditambahkan gula, garam, susu atau susu bubuk, lemak, emulsifier dan bahan-bahan pelezat seperti cokelat, keju, kismis dan lain-lain.  Produk roti mempunyai struktur berongga-ronga dan dikembangkan dengan ragi roti dan produk akhirnya bersifat plastis, elastis karena kadar airnya relatif tinggi. Berdasarkan formulasi adonan roti dapat dibedakan menjadi adonan roti manis dan roti tawar. b. Produk biskuit terdiri dari berbagai bentuk dan mempunyai struktur lebih padat dengan tekstur mulai dari rapuh atau renyah sampai relatif keras, serta kadar airnya rendah sehingga lebih awet dari pada roti. c. Cake, merupakan produk hasil pemanggangan yang dikembangkan dengan pengembang kimia. Sel-sel udara yang terbentuk dihasilkan dengan cara pengocokan terutama putih telur yang menyebabkan udara terperangkap dalam adonan, serta adanya pembentukan gas dari bahan pengembang dan terbentuknya uap air pada waktu pemanggangan. d. Donat merupakan produk bakeri pada tahap akhir proses pembuatannya tidak dipanggang, melainkan digoreng. Donat mengembang karena ragi roti, juga akibat terbentuknya gas dari bahan pengembang dan uap air pada waktu Pengertian bahan utama, bahan pembantu dan bahan tambahan dalam pembuatan roti sebagai berikut a. Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk bakeri adalah tepung terigu, air, ragi roti dan garam. b. Bahan pembantu adalah shortening lemak , gula, produk susu, telur. c. Bahan tambahan untuk memperbaiki mutu produk sering digunakan improver ataupun emulsifier, soda kue atau natrium bikarbonat atau baking powder biasa digunakan untuk produk cookies, cake maupun donat, bahan pengisi seperti selai, keju, kismis, pisang dan Memproduksi 35Roti3. Contoh – contoh bahan baku utama, bahan tambahan dan bahan pengisi yang dijual di pasaran sebagai berikut a. Bahan Baku Utama  Tepung terigu yaitu Cap Cakra Kembar cocok untuk pembuatan roti serta produk bakeri yang dikembangkan dengan ragi.  Tepung terigu cap Kunci Biru cocok digunakan untuk pembuatan cake atau bolu, biskuit, cookies dan cracker.  Tepung terigu cap Segitiga biru untuk berbagai jenis roti dan kue.  Jenis ragi instan untuk membuat roti adalah merk SAF, Mauri Pan dan Fermipan, white Bahan Tambahan  Bahan tambahan yang sering untuk roti maupun donat disebut improver antara lain merk Emplek ,Dimodan, Serrol-500, Supermix, Baker’s Bonus, Puratos, dan CA-50.  Jenis shortening yang ada misalnya mentega butter, mentega putih, margarin dan pengganti mentega butter substitute.c. Bahan pengisi  Bahan pengisi seperti selai, keju, kismis, pisang dan Prinsip kerja pengembangan menggunakan yeast dan bahan kimiaa. Prinsip pengembangan roti dengan yeast ini adalah Enzim zymase mengubah invert sugar dan dekstrosa menjadi gas karbondioksida yangakan menyebabkan adonan menjadi mengembang dan terbentuk pengembangan dengan menggunakan yest C12H22O11 + H2O 2 C6H12O6Sukrosa + air invert sugarC6H12O6 2 C2H5OH + 2 CO2Dekstrosa etil alkohol + karbondioksidab. Prinsip pengembangan roti dengan bahan kimia Sel-sel udara yang terbentuk setelah natrium carbonat bercampur dengan airmenghasilkan gas karbondioksida sehingga menyebabkan adonan menjadi HCO3 + H2O H2 CO 3 + Na2CO 3H2CO3 H2O + CO2Modul Memproduksi 36Roti5. Cara menentukan mutu tepung terigu dan telur secara organoleptik sebagai berikut a. Tepung terigu1 Pengamatan visual Warna dari tepung terigu putih kekuningan Tidak terdapat belatung atau hama mati dan hidup Tepung terigu tidak menggumpal Tepung terigu tidak terdapat jamur warna hitam2 Pengamatan perabaan finger filling  Kalau dirasa dengan jari agak kasar / berpasir . Terasa lembut seperti tepung tapioka sudah rusak Bila tepung terigu dikepal ambyar3 Pengamatan bau dan rasa Bau tepung terigu tidak aneh / tidak tengik Bila dikunyah 3 menit terasa manis berarti tepung terigu Telur1 Pengamatan visual Kulit utuh tidak terdapat keretakan Tidak terdapat kotoran, noda darah, noda jamur warna hijau yang menempel Memasukkan telur dalam air. Telur yang segar tenggelam di dasar dengan posisi mendatar, telur yang telah berumur lebih dari 20 hari akan tampak mengapung atau tenggelam dengan posisi Pengamatan isi telur Bila kulit dipecah bau khas telur segar dan tidak tercium bau busuk Tidak terdapat noda darah dalam kuning telur Putih telur kental menunjukan telur segar. Telur segar menunjukan kuning telur setengah bulat dan putih telur menggumpal mengelilingi kuning telur Telur yang lama menunjukan kuning telur yang datar dan putih telurnya menyebar. Bersih dari kotoran yang menempel maupun nodaModul Memproduksi 37RotiLEMBAR KERJAA. MENGAMATI SIFAT EKSTRINSIK TEPUNG TERIGU1. Bahan dan Alat Tepung terigu Cakra kembar, Segitiga biru dan Kunci biru Timbangan kap. 2 Kg Kaca pembesar Loyang plastik Lembar pengamatan2. Langkah Kerja Timbang masing – masing contoh tepung terigu sebanyak 1000 gr. Tempatkan ke dalam loyang plastik yang berbeda kemudian lakukan pengamatan sebagai berikut  Amati warna, bau dan ada tidaknya benda asing Menggunakan kaca pembesar perhatikan apakah terdapat ulat, spora jamur, serangga mati dan hidup. Masukkan jari anda ke dalam tepung dan rasakan perbedaan kehalusan dan kekasarannya. Genggam dan perhatikan apakah contoh tepung tersebut menggumpal atau mudah menyebar kalau ditabur. Dari hasil pengamatan di atas lakukan diskusi dengan anggota kesimpulan perbedaan ketiga jenis tepung tersebut. Diskusikan dengan guru pembimbing apabila pendapat anda ada perbedaan dengan kesimpulan DAYA SERAP AIR TEPUNG TERIGU1. Bahan dan Alat Tepung terigu Cakra kembar, Segitiga biru dan Kunci biru Buret 20 ml dilengkapi dengan statip Mangkok Stanless Steel kap. 100 gr2. Langkah Kerja Timbang masing-masing terigu sebanyak 25 gr terigu, tempatkan dalam mangkok. Masing – masing mangkok tambahkan air sebanyak 10 ml melalui Memproduksi 38Roti Uleni menjadi adonan menggunakan tangan, kemudian tambahkan air melalui buret sedikit demi sedikit sambil terus diuleni sampai terbentuk adonan yang tidak lengket pada tangan. Catat jumlah air yang diperlukan Hitung daya serap air dengan rumus berikut ml air Daya serap air % = - 100 g terigu Catat hasil penghitungan masing – masing contoh diatas cocokkan hasil penghitungan anda dengan anggota kelompok. Diskusikan kenapa daya serap masing – masing jenis terigu UJI GLUTEN TEPUNG TERIGU1. Bahan dan Alat Tepung terigu Cakra kembar, Segitiga biru dan Kunci biru Larutan NaCl 1 % 1 gr NaCL dilarutkan dalam 99 ml air  Mangkok Timbangan analitik atau triple balance Oven2. Langkah Kerja Timbang masing – masing tepung terigu sebanyak 10 gr W1 Tambahkan larutan NaCl 1 % sebanyak 5 ml. Uleni sampai terbentuk adonan yang elastis. Bentuk adonan menjadi bola dan rendam air selama 1 menit. Cuci dengan air mengalir sampai air cuciannya jernih. Timbang sisa adonan sebagai gluten basah W2 Keringkan dalam oven pada suhu 100 C sehingga diperoleh gluetn kering dan kemudian timbang W3 Hitung kandungan gluten dengan rumus W2 – W3 x 100 % W1 Catat hasil penghitungan masing – masing contoh diatas cocokkan hasil penghitungan anda dengan anggota kelompok. Diskusikan kenapa kandungan gluten masing – masing jenis terigu Memproduksi 39RotiD. UJI “ BLEACHING “ PADA TEPUNG TERIGU1. Bahan dan Alat Tepung terigu Cakra kembar, Segitiga biru dan Kunci biru Petroleum ether 50 ml Timbangan Beaker glass2. Langkah Kerja Larutan tepung terigu sebanyak 14,17 gr dalam 50 ml petroleum ether. Biarkan sampai mengendap. Terigu yang tidak di “bleaching “ akan menyebabkan cairan supernatan berwarna yang di “bleaching “ tidak menimbulkan warna pada cairan supernatannya. Dari hasil pengamatan di atas lakukan diskusi dengan anggota kesimpulan perbedaan ketiga jenis tepung tersebut. Diskusikan dengan guru pembimbing apabila pendapat anda ada perbedaan dengan kesimpulan MENGAMATI KADAR AIR TEPUNG TERIGU DENGAN METODE OVEN1. Bahan dan Alat Tepung terigu Cakra kembar, Segitiga biru dan Kunci biru Oven Cawan porselen Desikator Neraca analitik2. Langkah Kerja Cawan dikeringkan dalam oven selama 30 menit. Didinginkan kemudian ditimbang W1. Timbang contoh sebanyak 5 gr/dalam cawan W2. Contoh dikeringkan dalam oven dengan suhu 98 – 100 ˚C sampai diperoleh berat tetap W3. Hitung kadar air masing – masing jenis terigu dengan rumus berikut W2 – W3 Kadar Air % bb =- x 100 % W2 – W1 Catat hasil penghitungan masing – masing contoh diatas cocokkan hasil penghitungan anda dengan anggota kelompok. Diskusikan kenapa kadar air masing – masing jenis terigu berbeda. Standar kadar air cakra kembar 14 %, segitiga biru 13,5 % dan kunci biru 13 %.Modul Memproduksi 40RotiF. MENGAMATI SIFAT INSTRINSIK YEAST1. PEMERIKSAAN KEMAMPUAN HIDUP VIABILITAS RAGI ROTIa. Bahan dan Alat Ragi roti Larutan methilen blue mengandung buffer Mikroskop Gelas obyek Mikropipetb. Langkah Kerja Buatlah suspensi ragi dalam air suling steril yang cukup encer sehingga dalam mikroskop sel – selnya terlihat jelas dan mudah dihitung Dengan menggunakan mikropipet steril ambillah setetes suspensi ragi tersebut dan letakkan di atas kaca obyek Berikan setetes larutan methilen blue, dan tutup dengan kaca penutup Periksa di bawah mikroskop dengan lensa obyektif berkekuatan 45 kali Hitung jumlah sel yang berwarna biru yaitu sel mati dan jumlah sel yang tidak berwarna yaitu sel yang masih hidup. Tentukan juga prosentase sel yang hidup. Catat hasil penghitungan masing – masing contoh diatas cocokkan hasil penghitungan anda dengan anggota kelompok. Simpulkan kemampuan hidup ragi roti yang anda amati. Apakah masih layak digunakan untuk membuat AKTIVITAS RAGI ROTIa. Bahan dan Alat Tepung terigu Ragi roti kering Sudip gelas Minyak mentega Gelas ukurb. Langkah Kerja Campurkan sedikit demi sedikit 50 gr tepung terigu, 2 gr ragi roti kering, 30 ml air matang dan buatkan adonan. Campur dan tekan adonan dengan menggunakan sudip gelas secara keras – keras selama 5 menit Masukkan adonan ke dalam gelas ukur yang telah dilapisi minyak mentega. Tekan adonan ke bawah dan baca volume adonan dalam keadaan semula Biarkan adonan pada suhu kamar selama 90 menit Amati dan catat pertambahan volume setiap 30 menit. Nyatakan dalam ml setiap 30 Memproduksi 41RotiG. MENGAMATI SIFAT EKSTRINSIK TELUR1. PARAMETER MUTU TELURa. Bahan Telur ayam ras burasb. Alat Alat candling Mikrometer scrup/jangka sorong. Cawan petri besar. Penggaris dan gelas pialac. Langkah Kerja1. Pemeriksaan telur utuh dengan candlingTelur ditempatkan pada alat candling dan lampu pada alat ini dinyalakan. Pengamatan inidilakukan terhadap keadaan kulit kebersihan, keretakan kantung udarakedalaman/volume, posisi yang masih kecil menandakan bahwa telur masih baru, putihtelur dan kuning telur. Pengamatan dilakukan sambil telur diputar posisinya semua hasilpengamatan dicatat2. Perendaman dalam AirMasukkan telur dalam air. Telur yang segar tenggelam di dasar dengan posisi mendatar,telur yang telah berumur lebih dari 20 hari akan tampak mengapung atau tenggelamdengan posisi Pemeriksaan isi telurTelur utuh ditimbang, kemudian dipecahkan dan seluruh isinya diletakkan dengan hati –hati di atas cawan petri besar Pengamatan ditunjukkan terhadap kondisi putih telur tebaldan kuning telur kebersihan, kejernihan, warna dan ketegaran dan bau. Keseluruhan isitelur di gambar. A B CSegar Kurang segar RusakModul Memproduksi 42RotiTelur segar menunjukan kuning telur setengah bulat dan putih telur menggumpalmengelilingi kuning telur. Telur yang lama menunjukan kuning telur yang datar danputih telurnya menyebarH. PENANGANAN TELUR SEGARa. Bahan Telur ayam ras buras Telur bebek Minyak goreng Kantong plastikb. Alat Refrigerator Wadahc. Langkah Kerja1. Penyimpanan pada suhu rendahTelur disimpan pada suhu 55 – 60 ˚F 12,8 – 15,6 ˚Cdan kelembaban relatif 70 TermostabilitasTelur direndam pada minyak goreng yang bersuhu 60 ˚C selama 10 menit. Selanjutnyatelur ditiriskan dan disimpan pada suhu kamar selama 2 dilakukan setelah telur disimpan selama 2 minggu. Pengamatan dilakukanterhadap perubahan berat sebelum disimpan telur ditimbang, warna kulit danpenampakan Pengawetan dengan kantong plastikCara ini paling sederhana dan mudah dilakukan. Penyimpanan dilakukan denganmengkondisikan kantung plastik menjadi hampa udara sehingga penguapan air dari telurdapat dihambat. Isi plastik dengan telur secukupnya, ikat lubang plastik dengan tali rafiaatau karet sampai rapat sehingga dalam plastik hampa udara. Pengawetan cara ini dapatmempertahankan telur selama 14 hariModul Memproduksi 43RotiPENGENALAN DAN PENGOPERASIAN PERALATAN PRODUKSI ROTIa. Tujuan Pembelajaran Mengenal jenis dan fungsi alat dalam pembuatan roti Mengoperasikan alat pencampur, pembagi adonan, penggulung adonan, pemipih adonan, pemanggang, pemotong dan alat bantu lain. Menangani perawatan peralatan produksi rotib. Uraian Materi1. Mesin Pencampur MixerPencampuran dalam pembuatan roti, biskuit maupun kue merupakan proses untukmembentuk massa yang homogen dari campuran bahan – bahan seperti tepung, air, ragi,gula, garam, telur, susu dan sebagainya, menggunakan alat pencampur mixing tool,penguli kneader atau pengocok beater.Dalam pembuatan roti alat pencampur yang biasa digunakan antara lain  Palung terbuat dari kayu sebagai tempat mencampur, membanting dan menekan adonan yang dikerjakan dengan tangan Pengocok telur menggunakan alat berupa kawat berbentuk spiral Hand mixer listrik yang biasa digunakan di rumah tangga dengan lengan pengaduk berbentuk buah alpokat digunakan untuk mengocok telur dan mencampur adonan lunak misalnya untuk adonan cookies dan cake. Mesin pengaduk vertikal yang menggunakan sistem transmisi yang terdiri dari kepala planetary, puli, sabuk V, gerigi dan motor listrik. Kapasitas 10 – 20 kg. Berikut adalah contoh alat pengaduk vertikal planetary mixer. a. Planetary Mixer Alat ini bekerja dengan cara lengan pengaduk berputar sambil berotasi seperti bumi mengelilingi matahari. Pola pergerakkan tersebut terjadi karena planetary head yang terdiri dari gerigi gelang, lengan rotari, poros pencampur/pengocok dan gerigi planetari. Lengan rotari menerima gerakan berputar dari sistem penggerak dan menyalurkannya ke gerigi planetari. Pada saat yang sama, gerigiModul Memproduksi 44Rotigelang yang statis menahan gerigi planetari dan menyebabkan poros pengaduk berotasidengan arah berlawanan arah putaran lengan kecepatan membagi mixer dalam tiga tingkatan yaitu kecepatan rendah,menengah dan pencampur adonan terdiri dari tiga bagian utama yaitu pasu bowl, lenganpengaduk dan motor penggerak. Gerakan lengan pengaduk menyebabkan adonan tertarik,terlipat dan Lengan PengadukAlat ini digunakan untuk keperluan pengocokan, pencampuran, pengulian, peregangandan pemotongan. Bentuk – bentuk konfigurasi lengan pengaduk yang umum digunakanantara lain dikenal dengan whisk whips, hooks, dan spades Whisk terbuat dari kawat baja tahan karat baik berbentuk buah alpokat melintang. Bentuk pengaduk ini digunakan untuk pemasukkan dan pemecahan gelembung udara dalam adonan walaupun adonan hanya 20 % dari kapasitas maksimum. Whisk berbentuk alpokat cocok untuk pengocokan krim, telur dan adonan spons encer. Spade berbentuk seperti propeler baling-baling memberikan efek pencampuran vertikal yang besar sehingga produk seperti adonan cake, krim dari mentega, gula dan telur untuk roti, krim cookies dan pastry dapat tercampur merata dalam waktu yang lebih singkat. Kadang – kadang pengikat plastik atau karet dipasang pada tepi pengaduk untuk mengikis produk yang menempel pada dinding pasu. Hooks berbentuk kail atau spiral, umumnya terbuat dari baja tahan karat dan biasanya digunakan dalam pengadukan adonan. Lengan pengaduk tersebut cenderung mengangkat, meregang dan menekan adonan sehingga cocok untuk adonan roti, adonan keras untuk biskuit yang memerlukan pembentukan Alat Pembagi Adonan Dough DividerPembagian adonan digunakan untuk produksi roti manis dan roti tawar agar mempunyaiberat yang sama. Cara yang digunakan adalah  Pembagian lakukan secara manual menggunakan pemotong yang terbuat dari kaleng atau lempengan baja tipis. Kemudian ditimbang agar potongan – potongan adonan mempunyai berat yang seragam.  Pembagian menggunakan alat pembagi adonan manual Manual Devider berupa rangka beberapa cetakan yanng berfungsi sebagai pemotong. Adonan harus dipipihkan secara merata agar adonan terbagi dengan volume yang seragam. Alat ini dapat membagi dengan rata sebanyak 36 Memproduksi 45Roti Pembagian menggunakan alat Semi Auto Dough Devider dan Raunded. Adonan yang telah dipipihkan diletakkan di atas meja kerja, kemudian pemotong diturunkan. Ketika meja kerja berputar, potongan adonan menjadi bulat karena gaya sentrifugal, gravitasi dan friksi dengan dinding pemotong. Alat ini dapat membagi dan membulatkan dengan berat yang sama sebanyak 30 Mesin Penggulung Adonan Dough Moulder Ada beberapa jenis penggulung, tetapi semuanya memiliki fungi pemipihan, penggulungan dan pengecilan. Dua atau tiga pasang rol digunakan untuk memipihkan adonan yang bulat menjadi lembaran tebal. Selanjutnya lembaran digulung menggunakan beberapa pasang rol atau sepasang sabuk atau jarinngan metal atau rangkaian logam tipis untuk menahan ujung depan adonan, dan konveyor di bawahnya mendorong adonan tersebut, sehingga adonan akan tertekan, udara terperas dan terbentuk lonjoran adonan sehingga adonan yanng menyatu dan membentuk gulungan..4. Mesin Pemipih Adonan Dough Sheeter Dough Sheeter digunakan untuk membentuk produk berlapis – lapis seperti crackers, puff biscuit serta Croisant dan Danish Pastry Dari segi mekanikal alat ini untuk reduksi ketebalan adonan. Sheeter umumnya terdiri dari corong pengumpan dengan dasar terbuka dan dua rol untuk memipihkan adonan . Dalam pembuatan, Croisant dan Danish Pastry adonan harus dibentuk menjadi lembaran – lembaran sangat tipis yang satu dengan lembaran lainnya dibatasi Ruang Fermentasi Final Proofer Alat ini digunakan untuk pengembangan akhir proses fermentasi dalam pembuatan roti. Proofer dilengkapi dengan pengatur kelembaban nisbi dan suhu. Pengaturan kelembaban dan suhu ini sangat penting untuk mencapai kondisi fermentasi yang baik. Ruang fermentasi diatur kelembabannya dengan uap air yang dihembuskan oleh kipas dari bagian bawah ruangan sehingga dapat diperoleh kelembapan sekitar 70-85% dan suhu 35-40˚ Memproduksi 46RotiUap air berasal dari air yang diuapkan, melalui wadah stainlees steel yang terletakdibawah ruang fermentasi yang dikelilingi kawat pemanas. Uap air yang terbentukselanjutnya dihembus oleh kipas blower keseluruh ruang Oven Pemanggangan Beberapa macam oven yang digunakan untuk memanggang, antara lain oven batu bata, oven terowongan dan oven tipe dengan sumber pemanas bahan bakar gas, minyak tanah, kayu bakar maupun solar ataupun pemanas listrik. Oven batu bata merupakan model oven yang tua, dipanaskan langsung dengan pembakaran kayu bakar dalam ruang pemanggangan sampai oven menampung panas yang cukup untuk pemanggangan. Setelah api dikeluarkan adonan dimasukkan untuk dipanggang. Oven dek digunakan secara meluas dalam pada singledeck maupun multideck, setiap ruang pemanggangan dilengkapipemanas dan pengontrol suhu – suhu sendiri – Peralatan Pembantua. Mesin Pemotong Roti Bread Slicer Alat ini digunakan khusus untuk memotong roti tawar. Bread slicer dilengkapi dengan pisau pemotong yang mempunyai ukuran yang sama dan juga dapat mengatur panjang dari roti yang akan dipotong, sehingga hasil pemotongan mempunyai ketebalan yang seragam Pisau pemotong digerakkan dengan menggunakan motor penggerak dinamo yang digerakkan dari sumber listrikb. Working Table Stainless Steel SS Meja kerja SS digunakan dalam proses pembuatan roti. Meja kerja ini tahan karat dan mudah untuk dibersihkan. Ukuran meja kerja yang digunakan adalah 2000x750x850 mm sesuai dengan standar dalam pembuatan rotiModul Memproduksi 47Rotic. Pan Alumunium Pan Alumunium/ loyang alumunium digunakan dalam proses pemanggangan roti baik pemanggangan roti tawar maupun roti manis. Penggunaan Pan Alumunium dalam setiap pemanggangan mempunyai jumlah piece standar sesuai dengan jenis roti yang dipanggang. Untuk pemanggangan roti manis jumlahnya 15 piece setiap loyang dengan ukuran 60 gr. Untuk roti tawar jumlahnya 6 loaf setiap loyang dengan ukuran 900 gr dan 9 loaf dengan ukuran 450 Loaf Pan Alumunium Wadah ini digunakan sebagai cetakan dalam proses akhir pembuatan roti tawar dan roti sobek. Loaf pan ada yang mempunyai cover dan tanpa dengan cover.. Penggunaan loaf pan yang bertutup/cover untuk menghasilkan roti tawar yang berbentuk balok dan untuk loaf pan yang tidak bertutup untuk menghasilkan roti tawar maupun roti sobek yang permukaannya Rack Trailer Rack trailer mempunyai 18 rak dan dapat menempatkan 36 buah pan alumunium dan dilengkapi dengan roda sehingga dapat memudahkan pemindahan rack dari suatu tempat ke tempat yang lain. Rack trailer berfungsi untuk menempatkan loaf pan/loyang yang telah digunakan dan menempatkan hasil produksi untuk sementara proses pendinginan sebelum dikemas f. Plate Form Scale Alat ini digunakan dalam penimbangan bahan yang diperlukan dalam proses pembuatan roti yang berskala besar seperti penimbangan tepung terigu. Timbangan Plate Form Scale mempunyai kapasitas maksimum yaitu 50 Memproduksi 48Rotig. Top Loading Balance Timbangan Top Loading digunakan dalam proses penimbangan bahan – bahan yang digunakan dalam proses pembuatan roti baik bahan utama, bahan pembantu dan bahan tambahan. Timbangan Top Loading dioperasikan dengan sistem digital yang mempunyai kapasitas maksimum yaitu 2 Scoop Alat bantu yang digunakan untuk mengambil bahan yang akan ditimbang. Misalkan pengambilan tepung terigu dan gula Mixing Kitchen Hand mixer listrik yang biasa digunakan di rumah tangga dengan lengan pengaduk berbentuk buah alpokat digunakan untuk mengocok telur dan mencampur adonan lunak misalnya untuk adonan cookies dan Roller Alat bantu untuk memipihkan adonan dalam pembuatan roti manis dan Puff Pastry. Dibuat dari bahan kayu, alumunium dan Memproduksi 49Rotik Tong Alat bantu untuk mengambil atau memindahkan roti dalam loyang yang telah dipanggang. Jenis tong bermacam – macam sesuai dengan ukuran Mixing Bowl Wadah tempat mencampur adonan dalam pembuatan rotim. Oven Gloves Sarung pelindung tangan yang tahan sampai suhu 200˚C yang digunakan untuk mengambil loyang dari dalam Container Plastic Cup Wadah plastik ini digunakan sebagai tempat menyimpan bahan yang dilengkapi dengan roda untuk mempermudah pemindahano. Bread Knife Pisau bergerigi khusus untuk memotong rotiModul Memproduksi 50RotiRANGKUMANBerikut ini adalah rangkuman pengenalan peralatan yang harus dikuasai oleh pesertadiklat, meliputi 1. Peralatan Utama Planetary Mixer adalah alat pencampur yang bekerja dengan cara lengan pengaduk berputar sambil berotasi seperti bumi mengelilingi matahari. Terdiri dari tiga bagian utama yaitu pasu bowl, lengan pengaduk dan motor penggerak Hand mixer listrik dengan lengan pengaduk berbentuk buah alpokat digunakan untuk mengocok telur dan mencampur adonan lunak misalnya untuk adonan cookies dan cake. Bentuk – bentuk konfigurasi lengan pengaduk Planetary Mixer yang umum digunakan antara lain  Whisk terbuat dari kawat baja tahan karat baik berbentuk buah alpokat melintang.. Whisk berbentuk alpokat cocok untuk pengocokan krim, telur dan adonan spons encer.  Spade berbentuk seperti propeler baling-baling vertikal digunkaan untuk adonan cake, krim dari mentega, gula dan telur untuk roti, krim cookies dan pastry  Hooks berbentuk kail atau spiral. Lengan pengaduk tersebut mengangkat, meregang dan menekan adonan cocok untuk adonan roti, dan adonan keras untuk biskuit. Manual Dough Devider alat pembagi adonan berupa rangka beberapa cetakan yang berfungsi sebagai pemotong dapat membagi dengan rata sebanyak 36 bagian. Dough Moulder adalah penggulung moulder adonan untuk mengeluarkan udara hasil fermentasi dalam pembuatan roti tawar.. Dough Sheeter adalah alat pemipih yang digunakan untuk membentuk produk berlapis – lapis seperti crackers, puff biscuit serta Croisant dan Danish Pastry. Final Proofer yaitu alat yang digunakan untuk pengembangan akhir proses fermentasi dalam pembuatan roti dilengkapi dengan pengatur kelembapan nisbi dan suhu. Oven alat alat yang digunakan dalam pemanggangan roti. Sumber panas dalam berasal dari pembakaran arang, kayu, gas, dan elemen pemanas listrik. Oven otomatis dilengkapi pengontrol suhu suhu , uap air, pengatur waktu pemanggangan. .Modul Memproduksi 51Roti2. Peralatan Pembantu Meja kerja SS digunakan dalam proses pembuatan roti. Meja kerja ini tahan karat dan mudah untuk dibersihkan. Ukuran meja kerja yang digunakan adalah 2000x750x850 mm sesuai dengan standar dalam pembuatan roti Pan Alumunium/loyang alumunium digunakan dalam proses pemanggangan roti baik pemanggangan roti tawar maupun roti manis. Penggunaan Pan Alumunium dalam setiap untuk pemanggangan roti manis jumlahnya 15 piece setiap loyang dengan ukuran 60 gr. Untuk roti tawar jumlahnya 6 loaf setiap loyang dengan ukuran 900 gr dan 9 loaf dengan ukuran 450 gr. Loaf pan adalah wadah yang digunakan sebagai cetakan dalam proses akhir pembuatan roti tawar dan roti sobek . Loaf pan ada yang mempunyai cover dan tanpa dengan cover. Rack trailer berfungsi untuk menempatkan loaf pan/loyang yang telah digunakan. Scoop adalah Alat bantu yang digunakan untuk mengambil bahan yang akan ditimbang. Misalkan pengambilan tepung terigu dan gula pasir. Roller adalah alat bantu untuk memipihkan adonan dalam pembuatan roti manis dan Puff Pastry. Tong adalah alat bantu untuk mengambil atau memindahkan roti dalam loyang yang telah dipanggang. Mixing Bowl adalah wadah tempat mencampur adonan dalam pembuatan roti Oven Gloves adalah Sarung pelindung tangan yang tahan sampai suhu 200˚C yang digunakan untuk mengambil loyang dari dalam oven. Container Plastic Cup adalah Wadah plastik ini digunakan sebagai tempat menyimpan bahan yang dilengkapi dengan roda untuk mempermudah pemindahanModul Memproduksi 52Roti

Peralatanseperti piring, gelas dan lain-lain juga harus selalu dipastikan bersih dan standar, kering dan kesat, tidak ada flek atau noda dan tidak ada retakan atau gompel. Pastikan bahwa piring dan peralatan lain yang digunakan untuk menyajikan menu benar-benar bersih dan standar.

Food is one of the principal ingredients in the framework of the growth and life of the nation and has an important role in national development. Control of factors premises, equipment, people and food enabling poor health disorders or food poisoning. The research method is descriptive with samples of food processing power as many as seven 7 people. The data collection conducted interviews using a questionnaire and checklist. Data analysis was performed manually and presented into a frequency distribution table. The results were obtained personal hygiene qualified only by 43,0%, processing methods eligible is still low 29,0%. Sanitation equipment is generally eligible 86,0%, and sanitary processing sites still little qualified 29,0%. Additionally, hygienic way of packaging is good is qualified by 86%. The conclusion shows that there are many circumstances in patent bakery bread factory production is still less qualified. Suggested to the factory owner in order to provide training to employees to further hone their knowledge in order to create quality bread eligible. Keywords Hygiene, sanitation, and processing of bread Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free AcTion Journal, Volume 1, Nomor 2, November 2016 HYGIENE DAN SANITASI PENGOLAHAN ROTI PADA PABRIK ROTI PATEN BAKERY Hygiene and sanitation of bread processing at Roti Paten Bakery Fajriansyah11 Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Aceh Jln. Soekarno-Hatta, Lampeunerut. Aceh Besar. Telp 0651 46128. E-mail Received 30/6/2016 Accepted 4/10/2016 Published online 18/11/2016 ABSTRAK Makanan merupakan salah satu bahan pokok dalam rangka pertumbuhan dan kehidupan bangsa serta mempunyai peranan penting dalam pembangunan nasional. Pengendalian faktor tempat, peralatan, orang dan makanan memungkinkan rendahnya gangguan kesehatan atau keracunan makanan. Metode penelitian yaitu deskriptif dengan sampel tenaga pengolah makanan sebanyak 7 tujuh orang. Pengumpulan data dilakukan secara wawancara menggunakan kuisioner dan checklist. Analisis data dilakukan secara manual dan disajikan kedalam tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian diperoleh personal hygiene yang memenuhi syarat hanya sebesar 43%, cara pengolahan yang memenuhi syarat juga masih rendah 29%. Sanitasi peralatan umumnya memenuhi syarat 86%, dan sanitasi tempat pengolahan masih sedikit yang memenuhi syarat 29%. Selain itu cara pengemasan yang hygienis sudah baik yaitu memenuhi syarat sebesar 86%. Kesimpulan diperoleh bahwa masih banyaknya keadaan lingkungan produksi pabrik roti paten bakeri yang masih kurang memenuhi syarat. Disarankan kepada pemilik pabrik supaya mengadakan pelatihan kepada para karyawan agar lebih mengasah ilmu pengetahuan mereka demi terciptanya kualitas roti yang memenuhi syarat. Kata Kunci Hygiene, sanitasi, dan pengolahan roti ABSTRACT Food is one of the principal ingredients in the framework of the growth and life of the nation and has an important role in national development. Control of factors premises, equipment, people and food enabling poor health disorders or food poisoning. The research method is descriptive with samples of food processing power as many as seven 7 people. The data collection conducted interviews using a questionnaire and checklist. Data analysis was performed manually and presented into a frequency distribution table. The results were obtained personal hygiene qualified only by 43,0%, processing methods eligible is still low Penulis untuk korespondensi 29,0%. Sanitation equipment is generally eligible 86,0%, and sanitary processing sites still little qualified 29,0%. Additionally hygienic way of packaging is good is qualified by 86%. The conclusion shows that there are many circumstances in patent bakery bread factory production is still less qualified. Suggested to the factory owner in order to provide training to employees to further hone their knowledge in order to create quality bread eligible Key words Hygiene, sanitation, and processing of bread Menurut UU Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan, masyarakat berperan serta baik secara perorangan maupun terorganisasi dalam segala bentuk dan tahapan pembangunan kesehatan dalam rangka membantu mempercepat pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Pembangunan kesehatan perlu digerakkan oleh masyarakat dimana masyarakat mempunyai peluang dan peran yang penting dalam pembangunan kesehatan. Oleh karena itu pemberdayaan masyarakat menjadi sangat penting atas dasar untuk menumbuhkan kesadaran, kemauan, dan kemampuannya sebagai pelaku pembangunan Pengembangan keberhasilan program sanitasi makanan dan minuman diperlukan peraturan dalam memproses makanan dan pencegahan terjadinya “food borne disease”. Fasilitas penunjang dalam mencapai program sanitasi makanan dan minuman diperlukan beberapa fasilitas, diantaranya adalah penyediaan air bersih, sistem pembuangan P-ISSN 2527-3310 E-ISSN 2548-5741 Jurnal AcTion Aceh Nutrition Journal, November 2016; 12 116-120 Hygiene dan Sanitasi Pengolahan Roti... 117 AcTion Journal, Volume 1, Nomor 2, November 2016 sampah yang saniter, sistem pembuangan limbah cair yang saniter, serta sistem pengendalian insekta dan tikus. Hal yang cukup penting untuk menunjang program adalah peralatan dan fasilitas yang memadai, personalia yang terdidik, standar makanan dan peraturan mengenai makanan serta pemantauan sanksi Makanan merupakan salah satu bahan pokok dalam rangka pertumbuhan dan kehidupan bangsa serta mempunyai peranan penting dalam pembangunan nasional. Masyarakat perlu dilindungi keselamatan dan kesehatannya terhadap produksi dan peredaran makanan yang tidak memenuhi syarat. Perkembangan teknologi dewasa ini mengakibatkan perubahan dalam kebiasaan makan, yang mempunyai dampak dalam perkembangan teknik produksi dan distribusi makanan. Oleh karena itu cara produksi makanan secara efektif merupakan hal yang penting untuk mencegah gangguan kesehatan manusia dan dampak ekonomi sebagai akibat dari penyakit yang ditimbulkan oleh Roti merupakan salah satu makanan jajanan yang dijual tanpa kemasan khusus oleh para pedagang roti, yang dijual secara keliling dan dikonsumsi oleh masyarakat umum. Makanan dan minuman yang baik bila diproduksi dan diedarkan kepada masyarakat luas haruslah memenuhi persyaratan KepmenKes Di Kota Banda Aceh, home industry industri rumah tangga yang memproduksi roti sudah sangat banyak dan sangat mudah didapatkan. Roti merupakan makanan jajanan yang sangat rawan terhadap pencemaran mikroba dan sangat mudah Masalah kesehatan terutama penyakit pada saluran napas yaitu rinitis akibat kerja RAK timbul jika pekerja terpajan tepung gandum yang melebihi nilai ambang batas NAB serta terjadi pajanan yang terus menerus selama beberapa Para pekerja pabrik roti berisiko terhadap dampak yang ditimbulkan oleh debu tepung Oleh karena itu alat pelindung diri seharusnya lengkap pada pekerja. Pabrik pengolahan roti di Lamdingin, terlihat masih banyak terdapat penjamah yang tidak menggunakan Alat Pelindung Diri APD secara lengkap seperti celemek, sarung tangan, topi penutup kepala, pakaian khusus pekerja, dan personal hygiene pekerja yang masih kurang perhatian seperti kuku yang masih panjang, kebersihan diri yang kurang diperhatikan, sarana produksi yang masih kurang memenuhi syarat serta masih jauh dari kategori hygiene dan sanitasi. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif untuk mengetahui Hygiene dan Sanitasi Pengolahan Roti Pada Pabrik Roti Paten Bakery di Lamdingin Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh. Sampel pada penelitian adalah semua pekerja yang bekerja di unit pengolahan roti pada pabrik roti paten bakery di Lamdingin Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh sebanyak 7 orang. Instrumen Penelitian ini yaitu menggunakan check list dan kuisioner untuk mengetahui keadaan personal hygiene penjamah roti, cara pengolahan roti, peralatan pengolahan roti, tempat pengolahan roti, dan packing/pengemasan roti yang hygienis. Data primer yaitu data yang diperoleh melalui wawancara menggunakan kuisioner dan check list dengan melakukan observasi langsung ke pabrik pengolahan roti dengan cara Tanya jawab dalam suatu daftar pertanyaan yang berupa formulir untuk mendapatkan tanggapan, jawaban, informasi, dan sebagainya. Pengolahan data melalui tahap editing, koding dan tabulasi yang selanjutnya dianalisis secara deskriptif untuk memberikan gambaran Hygiene dan Sanitasi Pengolahan Roti. Berdasarkan hasil penelitian Gambar 1, tergambarkan bahwa personal hygine dan cara pengolahan terhadap roti pada pabrik Roti Paten Bakery masih banyak yang belum AcTion Journal, Volume 1, Nomor 2, November 2016 memenuhi persyarata sesuai standar kesehatan. Terlihat pada Gambar 1, bahwa sebesar 57,0% pengolaha roti dari segi personal hygiene tidak memenuhi syarat. Begitu juga cara pengolahan roti di pabrik Roti Paten Bakery, terdapat sebesar 71,0% tidak memenuhi syarat. Gambar 1. Personal hygiene dan cara pengolahan roti di Pabrik Roti Paten Bakery Hygiene adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan subyeknya seperti mencuci tangan dengan air bersih dan sabun untuk melindungi kebersihan tangan, mencuci piring untuk melindungi kebersihan piring, membuang bagian makanan yang rusak untuk melindungi keutuhan makanan secara Selanjutnya pengolahan makanan adalah proses pengubahan bentuk dari bahan mentah menjadi makanan siap santap. Pengolahan makanan yang baik adalah yang mengikuti kaidah dari prinsip-prinsip hygiene dan sanitasi. Semua kegiatan pengolahan makanan harus dilakukan dengan cara terlindung dari kontak langsung dengan tubuh. Perlindungan kontak langsung dengan makanan dilakukan dengan jalan menggunakan sarung tangan plastik, penjepit Hasil penelitian yang dilakukan menggunakan checklist dan kuisioner menunjukkan hasil yang kurang baik karena masih terdapat peralatan yang digunakan saat mengolah dalam keadaan kurang bersih dan dengan kondisi alat yang sudah lumayan tua serta korosif, begitu pula masih banyak yang menggunakan tangan pribadi tanpa dilapisi dengan sarung tangan khusus saat mengolah roti. Selain itu juga diperoleh masih kurangnya penjamah makanan yang memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan Menteri Kesehatan. Penjamah makanan masih kurang disiplin dan peduli terhadap kebersihan diri mereka, seperti tidak menggunakan penutup kepala, sarung tangan, dan kuku yang panjang disaat mengolah roti serta juga tidak memperdulikan pentingnya celemek saat pengolahan roti dilakukan. Maka dari itu penilaian peneliti terhadap kondisi personal hygiene masih sangat kurang dan tidak memenuhi Sedangkan hasil penelitian terkait sanitasi peralatan dan tempat pengolahan roti di pabrik Roti Paten Bakery dapat dilihat pada gambar 2 berikut ini. Gambar 2. Sanitasi peralatan dan tempat dalam pengolahan roti di Pabrik Roti Paten Bakery Berdasarkan hasil penelitian diatas tergambarkan bahwa aspek sanitasi peralatan pengoalahan roti di pabrik Roti Paten Bakery sangat memenuhi syarat 86,0% untuk melakukan pengolahan serta memproduksi roti. Sebaliknya, jika dilihat berdasarkan kondisi sanitasi tempat pengolahan lebih banyak yang tidak memenuhi persyaratan 71,0% tempatpengolahan roti. Kondisi sanitasi peralatan pengolahan roti menunjukkan bahwa hal tersebut sudah baik, dimana peralatan pengolahan makanan yang selalu dalam keadaan bersih dan peralatan pengolahan bahan makanan yang dipergunakan dalam mengolah makanan bermutu baik. Adapun demikian masih terdapat 14% peralatan Hygiene dan Sanitasi Pengolahan Roti... 119 AcTion Journal, Volume 1, Nomor 2, November 2016 yang kurang memenuhi syarat dikarenakan kurangnya kepedulian pekerja terhadap peralatan yang telah digunakan seperti tidak langsung di cuci setelah digunakan dan tidak adanya tempat penyimpanan khusus peralatan. Sedangkan berdasarkan sanitasi tempat pengolahan makanan, dimana makanan diolah sehingga menjadi makanan yang terolah ataupun makanan jadi yang biasanya disebut dapur. Dapur merupakan tempat pengolahan makanan yang harus memenuhi syarat hygiene dan sanitasi, diantaranya konstruksi dan perlengkapan yang Hal tersebut akibat tempat pengolahan yang tidak begitu luas, sehingga masih terjadinya ketidaknyamanan para pekerja saat mengolah roti. Selain itu ventilasi yang tidak memenuhi syarat dan kurang memadai serta tidak dilengkapi dengan cerobong asap khusus diruang pengolahan menyebabkan suhu diruangan tinggi dan Hasil penelitian terkait pengemasan roti di pabrik Roti Paten Bakery dapat dilihat pada gambar 3. Aspek pengemasan roti secara umum memenuhi persyaratan 86,0% dan hanya sedikit yang tidak memenuhi syarat 14,0% dalam hal pengemasan roti. Gambar 3. Aspek pengemasan roti di Pabrik Roti Paten Bakery Kemasan suatu produk makanan dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakkan, melindungi bahan yang ada di dalamnya dari pencemaran serta gangguan fisik seperti gesekan, benturan atau getaran. Dari segi promosi kemasan dapat berfungsi sebagai perangsang atau daya tarik Pengemasan dilakukan dalam plastic. Oleh karena itu hampir dipastikan pernah menggunakan dan memiliki barang-barang yang mengandung Bisphenol-A. Salah satu barang yang memakai plastik dan mengandung Bisphenol A adalah industri makanan dan minuman sebagai tempat penyimpan makanan, plastik penutup makanan, botol air mineral, dan botol bayi walaupun sekarang sudah ada botol bayi dan penyimpan makanan yang tidak mengandung Bisphenol A sehingga aman untuk dipakai makan. Satu tes membuktikan 95% orang pernah memakai barang mengandung Pada proses pengemasan dilakukan dengan cukup baik karena roti yang telah siap tidak langsung menggunakan tangan saat dikemas melainkan menggunakan peralatan khusus. Peralatan tersebut juga terbuat dari stainless dan tidak berkarat serta dalam keadaan bersih. Plastic packing juga telah memenuhi syarat seperti telah tersedianya tanggal kadaluarsa dan tanggal produksi serta izin dari Pengolahan roti di Pabrik Roti Paten Bakery terdapat lima aspek yang belum memenuhi syarat kesehatan seperti keadaan personal hygiene 57,0%, sanitasi tempat pengolahan dan cara pengolahannya masing-masing sebesar 71,0%. Sedangkan pengolahan roti yang memenuhi syarat standar kesehatan yaitu aspek sanitasi peralatan pengolahan 86,0% dan sistem pengemasan yang sudah hygienis 86,0%. Saran penelitian, adanya renovasi bangunan pabrik roti yang tidak sesuai dengan standar kesehatan selain itu juga perubahan tersebut menunjang cara pengolahan yang lebih baik. Kepada tenaga pengolah tetap memperhatikan kondisi personal hygienitas masing-masing, hal ini akan berdampak terhadap produksi roti. 1. Depkes RI. Undang-undang RI No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Kerja. Jakarta Penerbit Erlangga; 2009. AcTion Journal, Volume 1, Nomor 2, November 2016 2. Mukono HJ. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Jakarta Airlangga University Press; 2006. 3. Depkes RI. Kumpulan Modul Kursus Hygiene Sanitasi Makanan dan Minuman. Jakarta; 2004. 4. Depkes RI. Keputusan Menteri Kesehatan RI No 942/Menkes/SK/VII/2003 Tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan. Jakarta; 2003. 5. Mudjajanto, Setyo. Membuat Aneka Roti, Jakarta Penebar Swadaya Cetakan Pertama; 2009. 6. Karkoulias K, Patouchas D, Alahiotis S, Tsiamila M, Vrodakis K, Spitopoulos K. Spesific sensitization in wheat flour and contributing factors in traditional bakers. Eur Rev Med Pharmacol Sci. 2007;11141-8. 7. Wallusiak J. Occupational upper airway disease. Curr Opin Allergy Clin Immunol. 2006;6167-72. 8. Depkes RI. Prinsip Sanitasi Makanan. Jakarta Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan; 1989. 9. Arisman. Keracunan Makanan. Jakarta Penerbit EGC; 2009. 10. Anwar dkk. Sanitasi Makanan dan Minuman Pada Institusi Pendidikan Tenaga Sanitasi. Jakarta; 1990. 11. Azrul A. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan, Jakarta Mutiara Sumber Widya; 1990. 12. Agustina, Febria; Pambayun, Rindit; Febry, Fatmalina. Higiene dan sanitasi pada pedagang makanan jajanan tradisional di lingkungan sekolah dasar di Kelurahan Demang Lebar Daun Palembang Tahun 2009. Jurnal Publikasi Ilmiah Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya; 2009. 13. Rachmawan, Obin. Pengeringan, Pendinginan, dan Pengemasan Komoditas Pertanian. Buletin Agroindustri Edisi. 2001; 5 12-23. 14. Sihite, Ricard. Sanitation and Hygiene. Surabaya Penerbit Sic; 2000. ... Dari kedua faktor tersebut, faktor penjamah makanan dipandang lebih penting karena ia sebagai manusia, bersifat aktif yang mampu merubah diri dan lingkungan kearah yang lebih baik atau sebaliknya. 3,4 Dengan melihat potensi makanan jajanan yang demikian besar dan tingkat kerawanan yang cukup tinggi perlu diupayakan pengawasan kualitas pengelolaan makanan jajanan dengan memperhatikan kaidah-kaidah kebersihan/hygiene dan sanitasi serta persyartan kesehatan. Sekitar 80% penyakit yang tertular melalui makanan disebabkan oleh bakteri pathogen. ...... Dari penelitian ini bisa dilihat bahwa sebagian responden masih bersikap tidak bertanggungjawab terhadap hygiene sanitasi dalam berdagang sehingga dibutuhkan serangkaian pelatihan atau pemasangan media penyuluhan agar sikap higiene sanitasi yang baik dapat dibiasakan. 2,4 c. Hubungan tindakan dengan hygiene sanitasi makanan Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari hasil uji statistik Chi-Square didapatkan nilai p < 0,05 yaitu sebesar 0,042 dan ini dapat diartikan bahwa ada hubungan antara tindakan dengan hygiene sanitasi pedagang makanan jajanan di pinggir jalan di Sekolah Dasar 20 dan 24 Banda Aceh. ...Rahmayani RahmayaniTraders do not wash hands at the time and before touched food and there are peddle food in the open side of the road and touch the food without using tools. This indicates that the risk of food sold can be contaminated with germs that cause foodborne illness. The aim of research to measure the correlation between knowledge, attitude and practice with the hygiene and sanitation of street food. This research is quantitative research with a cross-sectional design. The population of this research is all traders in the roadside in Elementary School 20 and 24 Banda Aceh which amount to 54 people and also become a sample of research. From the result of research known there is no relation between knowledge with hygiene sanitation of street food trader in elementary school with p-value 0,146. there is a correlation between attitude with hygiene sanitation of street food merchants in elementary school with 0,041. there is a correlation between the action with hygiene sanitation of street food vendors in elementary school with p-value 0,042. It is expected that the socialization of the Health Office on the importance of food sanitation hygiene to the traders. Pedagang tidak mencuci tangan saat dan sebelum menjamah makanan ada yang menjajakan makanan dalam keadaan terbuka dipinggir jalan serta menjamah makanan tanpa menggunakan alat. Hal ini mengindikasikan bahwa adanya risiko makanan yang dijajakan dapat tercemar kuman penyakit yang mengakibatkan penyakit bawaan makanan. Tujuan penelitian untuk mengukur hubungan pengetahuan, sikap dan tindakan dengan hygiene dan sanitasi makanan jajanan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh pedagang yang ada di pinggir jalan di Sekolah Dasar 20 dan 24 Banda Aceh yang berjumlah 54 orang dan sekaligus menjadi sampel penelitian. Hasil penelitian diketahui tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan hygiene sanitasi pedagang makanan jajanan di pinggir jalan di Sekolah Dasar dengan p value 0,146. ada hubungan antara sikap dengan hygiene sanitasi pedagang makanan jajanan di pinggir jalan di Sekolah Dasar dengan 0,041. ada hubungan antara tindakan dengan hygiene sanitasi pedagang makanan jajanan di pinggir jalan di Sekolah Dasar dengan p value 0,042. Diharapkan adanya sosialisasi dari Dinas Kesehatan tentang pentingnya higiene sanitasi makanan kepada para pedagang.... Berdasarkan ketiga hal tersebut, faktor "penjamah makanan/minuman" dianggap atau disinyalir berperan paling penting karena ia bersifat dominan. Maksudnya adalah bahwa manusia "bersifat aktif sehingga mampu mengubah diri dan lingkungan ke arah yang lebih baik maupun sebaliknya" Fajriansyah, 2016;Yasmin & Madanijah, 2010. ...Es tape ketan hitam is a traditional drink that is in great demand by the public and has the potential as a source of disease transmission is in the process of processing not using proper hygiene sanitation. The purpose of this research is to determine the content of Escherichia coli, Salmonella sp., and Shigella sp. in es tape ketan hitam. The research was conducted by planting Escherichia coli on EMBA and planting Salmonella sp., and Shigella sp. on SSA. The technique used is the spread method. The results of this study indicate that samples 1, 2, 5 and, 6 contain Escherichia coli exceeding the threshold. Samples 1, 5 and, 6 contained Salmonella sp., and Shigella sp. exceed the provisions. Microbiological requirements of drinks based on PerBPOM RI No. 13 of 2019 is the maximum total Escherichia coli, which is < 3 colonies/ml and 0 colonies/25ml negative for Salmonella sp., and Shigella sp. So it can be concluded that 4 out of 6 samples of es tape ketan hitam in Malang City do not meet the criteria for a drink that is fit for consumption based on PerBPOM RI No. 13 of 2019.... Berdasarkan data dari Kemenkes RI, presentasi Fajriansyah, 2016. ...Julia Ulfa MH. H. SubakirSugiarto SugiartoAbstrakBadan POM tahun 2017 di Indonesia telah mencatat 57 penderita keracunan makanan. Dilaporkan jumlah orang yang terpapar sebanyak 5293 orang, kasus KLB keracunan pangan yang dilaporkan sebanyak 2041 orang sakit dan 3 orang meninggal dunia. Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi memiliki 14 46,7% industri pengrajin kue yang tidak memenuhi syarat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan hygiene sanitasi industri pengrajin kue di Wilayah Kerja Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara kemudian dianalisis secara Univariat dan Bivariat. Instrumen yang digunakan kuesioner dan form inspeksi kesehatan lingkungan. Total populasi penelitian ini adalah seluruh pemilik industri kue di Wilayah Kerja Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi sebanyak 30 industri kue. Penelitian ini dilakukan tanggal 14-23 Agustus. Dari 30 responden, sebanyak 60% memiliki pengetahuan buruk, 53,3% memiliki sikap negatif, 63,3% memiliki motivasi rendah dan 53,3% menyatakan peran petugas kurang baik. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan antara pengetahuan p-value=0,030 sikap p-value =0,030 motivasi p-value=0,046 dan peran petugas p-value=0,003 dengan hygiene sanitasi industri pengrajin Kunci Hygiene sanitasi, Industri pengrajin kue... Pangan yang bermutu dan aman dikonsumsi bisa berasal dari dapur rumah tangga maupun dari industri pangan. Oleh karena itu, industri pangan adalah salah satu faktor penentu berkembangnya pangan yang memenuhi standar mutu dan keamanan yang telah ditetapkan oleh pemerintah Fajriansyah, 2016. Sekarang ini, terjadi perubahan yang sangat luar biasa dalam pengolahan makanan karena didukung oleh semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. ...Junaidi JunaidiSyahrizal SyahrizalBackground Ice cream is a processed milk product that is made by freezing and mixing raw materials together. The making of ice cream uses additives that are developer ingredients, stabilizers and additional coloring The aim of this study was to determine the replacement of Rhodamin B as a food additive in ice This type of research is an experimental nature using a completely randomized design CRD which is a study of 3 treatments and 3 repetitions. The object of the study was ice cream which was sold by 3 ice cream vendors, with each trader taking ice cream samples. The research method is to use thin layer chromatography test followed by the development of research namely organoleptic testing and variance The results of the study showed that there was an influence on the acceptability of ice cream given the coloring of dragon fruit. While the color p = in making ice cream from durian fruit did not show a difference in acceptability in the formulations of 5%, 10%, and 15%.Conclusion The most appropriate formulation for the acceptability of ice cream flavor is a 10% formulation with the addition of dragon fruit to the aroma, taste and texture. It is expected that consumers will be able to recognize food and beverages sold that contain Rhodamin B and for ice cream manufacturers it is better to use coloring from fruits in making ice cream so that... 17 Penyimpanan bahan makanan bertujuan mencegah pembusukan makanan sehingga dapat bertahan lama, kualitas tetap terjaga dan ketersediaannya berada di sepanjang waktu. 18 Edukasi tentang penyimpanan yaitu berupa penyimpanan bahan makanan segar dan hasil olahan makanan yang disimpan sesuai tempat penyimpanan seperti kulkas dan suhu ruang. Berdasarkan ketahanannya, makanan terbagi atas makanan tahan lama, semi tahan lama dan tidak tahan lama. ...Wiqayatun KhazanahFood is sourced from biodiversity and water as food and beverages or as additional ingredients in food processing. Unclean food processing will focus on human health which needs to pay attention to food safety in the processing needed in the household kitchen. Food safety education is a means to provide knowledge about housewives about food knowledge of foodborne illness. By providing education to mothers who can implement good food safety in the home kitchen. This study discusses education about household kitchen safety education. This research was conducted in Darul Imarah Aceh Besar Subdistrict in October 2017. This study used a descriptive analytic design. The number of samples was 40 people who were randomly selected by strata random sampling method and data collection was done using a pretest and posttest questionnaire. Data analysis using paired t-test. The results was showed were differences between hand washing education p= 0,000, food storage p= 0,000, cross contamination p= 0,036. Conclusion, there is a difference between before and after food safety education. Pangan bersumber dari hayati dan air sebagai makanan dan minuman atau bahan tambahan dalam mengolah makanan. Pengolahan makanan yang tidak bersih akan berpengaruh pada kesehatan manusia sehingga perlu memperhatikan keamanan pangan pada pengolahan terutama di dapur rumah tangga. Edukasi keamanan pangan merupakan suatu sarana untuk memberikan pengetahuan bagi ibu rumah tangga mengenai kerentanan makanan terhadap penyakit bawaan makanan. Dengan memberikan edukasi di harapkan ibu dapat menerapkan keamanan pangan yang baik di dapur rumah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi keamanan pangan di dapur rumah tangga. Penelitian ini di lakukan di Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar pada bulan Oktober 2017. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif analitik. Total sampel sebanyak 40 orang yang dipilih secara acak dengan metode strata random sampling dan pengumpulan data di lakukan menggunakan kuasioner pretest dan postest. Analisis data menggunakan paired t-test. Hasil menunjukkan perbedaan antara edukasi cuci tangan p=0,000, penyimpanan bahan makanan p=0,00, kontaminasi silang p=0,036. Kesimpulan, terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah edukasi keamanan pangan... Undang-undang kesehatan dengan tegas menentukan bahwa makanan dan minuman hanya dapat diedarkan setelah mendapat izin edar sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. 1 Makanan dan minuman yang tidak memenuhi ketentuan standar, persyaratan kesehatan, dan/atau membahanyakan kesehatan dilarang untuk diedarkan, ditarik dari peredaran, dicabut izin edar dan disita dimusnahkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. 9 Undang-Undang kesehatan menentukan bahwa pemerintah berwewenang dan bertanggung jawab mengatur dan mengawasi produksi, pegolahan pendistribusian makanan dan minuman yang boleh digunakan dalam produksi dan pengolahan makanan dan minuman. 2 Pemerintah dalam hal ini tidak saja diberi wewenang dan tanggung jawab dibidang pengaturan regulasi tetapi juga dibidang pengawasan control. Kewenangan dan tanggung jawab pemerintah tersebut dimaksudkan agar produksi, pengolahan dan pendistribusian makanan dan minuman kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan, aman bagi masyarakat dan memenuhi standar dan/ persyaratan kesehatan. ...Fajriansyah FajriansyahHygiene dan sanitasi tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain karena erat kaitannya. Misalnya hygiene sudah baik karena mau mencuci tangan, tetapi sanitasinya tidak mendukung karena tidak cukup tersedia air bersih, maka mencuci tangan tidak sempurna. Industri tahu merupakan industri kecil yang pada umumnya dikelola dalam bentuk industri rumah tangga, sehingga perkembangannya selalu dihadapkan dengan permasalahan yang menyangkut bahan baku yaitu kedelai, ketersediaan, dan kualitas faktor produksi, tingkat keuntungan, pemasaran serta permodalan. Jenis penelitian ini adalah observasional Yaitu observasi yang melibatkan peneliti atau observer secara langsung dalam kegiatan pengamatan di lapangan. Jadi, peneliti bertindak sebagai observer, artinya peneliti merupakan bagian dari kelompok yang ditelitinya. Hasil Hygiene dan sanitasi industri tahu di tinjau dari sarana penggunaan pemilihan bahan makanan usaha industri tahu, apabila telah memenuhi semua syarat. Hasil penelitian menunjukan, hygiene dan sanitasi industri tahu telah memenuhi semua syarat. Diharapkan pihak industri tahu meyediakan sarana prasarana yang mendukung untuk mendapat kualitas makanan yang Kunci Bahan makanan, hygiene dan sanitasi, industri tahu... Aman ditinjau dari bahan yang digunakan dan juga syarat-syarat dalam keamanan peralatan tidak boleh mengandung bahan-bahan beracun, bahan anti karat, dan dianjurkan tidak dipakai bahan sebagai kontak dengan makanan, peralatan makanan terbuat secara visual bersih, tidak terdapat bercakbercak dan sisa-sisa makanan, dan tempat penyimpanan makanan yang tertutup dan terjaga agar tidak terkontaminasi oleh bahanbahan yang berbahaya atau kuman patogen lainnya. 14,6 Tujuan sanitasi tempat peralatan makanan yaitu agar tidak terkontaminasi penyakit menular sehingga pembeli di warung nasi tersebut tidak terkena penyakit yang di sebabkan oleh makanan dan minuman. 9 15 Sampel peralatan makanan yang tercemar oleh bakteri menandakan bahwa ada air yang telah tercemar oleh tinja manusia. ...Syahrizal SyahrizalHygiene dan sanitasi makanan merupakan hal penting mengingat bahwa makanan yang disajikan kepada konsumen harus terjaga dan terjamin kualitasnya demi keamanan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hygiene sanitasi penjamah makanan terhadap kandungan pada peralatan makan di warung makan desa Batoh Kecamatan Lueng Bata Banda Aceh. Jenis penelitian bersifat deskriftif yaitu untuk mengetahui hygiene sanitasi penjamah makanan terhadap kandungan pada peralatan makan di 4 warung makan desa Batoh Kecamatan Lueng Bata Banda Aceh. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah 4 penjamah makanan dari 4 warung makan di desa Batoh Kecamatan Lueng Bata Banda Aceh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa personal hygiene penjamah warung makan Batoh termasuk kategori baik, terlihat dari hasil wawancara 100% dan pengamatan 75%. Sanitasi tempat pengolahan makanan 75% memenuhi syarat, dan sanitasi peralatan makanan 50% memenuhi syarat, hasil pemeriksaan bakteri Escherichia coli didapatkan positif pada dua warung makan. Personal hygiene dan sanitasi tempat pengolahan makanan sudah memenuhi syarat, sedangkan sanitasi peralatan makan belum memenuhi syarat, dan adanya kandungan bakteri pada dua warung kunci Escherichia coli, penjamah makanan, peralatan makanMuhammad Wildan KhaerudinErnawatiFitri HartatiHanditia KastianaPermasalahan yang masih menjadi perhatian daIam hal pengamanan makanan dan minuman di Indonesia ialah kurangnya kepeduIian pengelola tempat makan dan masyarakat terkait hygiene sanitasi dan keamanan pangan. Tujuan dari peneIitian ini adaIah untuk mengetahui Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Tenaga Penjamah dengan PeriIaku Hygiene Sanitasi di Rumah Makan. Adapun jenis peneIitian yang digunakan adaIah bersifat kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua rumah makan yang ada di wilayah kerja puskesmas Jalaksana sebanyak 6 rumah makan. Pengumpulan data yang dilakukan dengan observasi dan lembar kuisioner. Hasil penelitian uji chi square diketahui bahwa terdapat tenaga penjamah yang memiliki pengetahuan yang tinggi sebanyak 91,2%, sikap yang baik sebanyak 94,1%, dan perilaku yang baik sebanyak 97,1%. Terdapat 4 rumah makan yang memenuhi uji laik hygiene sanitasi rumah makan golongan A3. HasiI uji statistik penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan tindakan hygiene sanitasi tenaga penjamah di rumah makan dengan p-vaIue = 0,915. Namun terdapat hubungan antara sikap dengan tindakan hygiene sanitasi tenaga penjamah di rumah makan dengan p vaIue = 0,032. Meskipun demikian, perlu ditingkatkan lagi pembinaan melalui pelatihan dan penyuluhan tentang hygiene sanitasi makanan dan tetap menjalankan pemeriksaan kesehatan secara SulemiMenurut Peraturan Mentri Kesehatan No 942 2010 tentang persyaratan kualitas air minum, air minum adalah yang melalui proses pengolahan atau tanpa pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Air yang digunakan harus mempunyai kualitas tinggi. Jernih, tidak berbau, tidak berwarna, bebas dari organisme, yang hidup dalam air yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan konsep HACCP yang dapat diterapkan dan mengetahui ada tidaknya kandungan bakteri E. Coli pada minuman es tebu di jalan datuk setia maharaja pekanbaru. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif analitik. Subjek dari penelitian yaitu penjual minuman es tebu dengan sampel penelitian sebanyak 5 orang. Instrument penelitian ini adalah penelitian sendiri yang dibantu dengan pedoman wawancara mendalam, pedoman observasi, dokumen yang terkait dengan penelitian perekam suara, kamera dan analisis laboratorium. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa titik kritis tidak dalam kendali. Dan didapatkan bahwa kandungan bakteri Escherichia coli pada sampel 1-5 dari total tertinggi sebanyak 240 MPN/100 ml. Diharapkan kepada Badan Penanggulangan Obat dan Makanan Provinsi Riau dan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru lebih memantau dan meneliti lagi untuk meningkatkan upaya dibidang kesehatan terutama pada pembuatan minuman es tebu terhadap keberadaan bakteri Semat Desa Tenjo merupakan Usaha Kecil Menengah UKM yang telah memiliki PIRT dengan nomor 2153201010561-22. Meski demikian UKM ini masih memerlukan prosedur-prosedur untuk memenuhi persyaratan-persyaratan kualitas pangan yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis masalah keterbatasan UKM dalam memenuhi persyaratan-persyaratan kualitas pangan yang baik. Dalam penelitian ini permasalahan dianalisis dengan metode observasi, FGD, dan wawancara secara mendalam. Acuan GMP yang dirujuk merupakan standar yang dipakai oleh Food Safety Center of Manitoba 2018. Penerapan Good Manufacturing Practice GMP di UKM Keripik Tenjo telah memenuhi syarat-syarat CPPB-IRT pada level 4 PIRT. Namun diperlukan kontrol yang lebih baik pada peralatan, peningkatan nilai praktek personal, penerapan prosedur penjagaan kebersihan bahan, kontrol lingkungan, pengontrolan penggorengan, pengemasan, dan inflammation of the upper airways is common and can arbitrarily be divided into rhinitis and rhinosinusitis. Infection and allergy represent two well-characterized and most frequently diagnosed etiologies of upper airway inflammation. Persistent upper airway inflammation caused by agents inhaled in the work environment represents a diagnostic challenge in clinical practice, and its pathophysiology has been little studied. Occupational rhinitis is a recognized medical condition with diagnostic and therapeutic guidelines. In contrast, only limited evidence is available about the relationship between work exposures and rhinosinusitis. This review aims at providing a comprehensive overview of the available literature on occupational upper airway disease with a focus on pathophysiological mechanisms and with an emphasis on the current unmet needs in work-related upper airway prick tests SPTs play an important role in the diagnosis of bakers asthma and epidemiological field studies on frequencies of sensitization to wheat or rye flour. In many epidemiological studies the investigators have tried to reveal the determinants of specific sensitization, and atopy appears to be a very strong determinant for sensitization to flour allergens. Age and gender have not reported to be determinants of sensitization. Only one study found that sensitization in wheat flour with skin prick test was significantly associated with cigarette smoking. Few data are available on sensitization to wheat flour in populations without occupational exposure to bakery allergens. The aim of this study was to investigate the sensitization of wheat flour and other baking allergens oat, barley, and rye flour in traditional bakers and in cleaners in a big hospital in the same area. In addition the correlation of atopy with specific sensitization and the correlation of specific sensitization with age, sex, working hours, working years, smoking status and pack/years with use of skin prick Dasar Kesehatan LingkunganH J MukonoMukono HJ. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Jakarta Airlangga University Press; Modul Kursus Hygiene Sanitasi Makanan dan MinumanR I DepkesDepkes RI. Kumpulan Modul Kursus Hygiene Sanitasi Makanan dan Minuman. Jakarta; Penebar Swadaya Cetakan PertamaSetyo MudjajantoMembuat Aneka RotiMudjajanto, Setyo. Membuat Aneka Roti, Jakarta Penebar Swadaya Cetakan Pertama; Pusat Pendidikan Tenaga KesehatanR I DepkesPrinsip Sanitasi MakananDepkes RI. Prinsip Sanitasi Makanan. Jakarta Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan; Keracunan MakananArisman. Keracunan Makanan. Jakarta Penerbit EGC; Makanan dan Minuman Pada Institusi Pendidikan Tenaga SanitasiAnwar DkkAnwar dkk. Sanitasi Makanan dan Minuman Pada Institusi Pendidikan Tenaga Sanitasi. Jakarta; AzrulAzrul A. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan, Jakarta Mutiara Sumber Widya; RachmawanPengeringanPendinginanDan Pengemasan Komoditas PertanianRachmawan, Obin. Pengeringan, Pendinginan, dan Pengemasan Komoditas Pertanian. Buletin Agroindustri Edisi. 2001; 5 12-23.

Menggunakanpapan pemotong, jangan potong daging dan sayuran pada satu papan. Anda harus mempunyai papan berasingan untuk: daging; sayur-sayuran; produk roti. Ini adalah perlu untuk meminimumkan pendaraban bakteria. Gantikan peralatan memasak bersalut Teflon dengan besi tuang.

Pentingnya Kriteria Dan Syarat Kebersihan Alat Makan – Peranan peralatan makan dan masak dalam higiene sanitasi makanan sangat penting karena merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari prinsip-prinsip hygiene sanitasi makanan. Peralatan makan dan masak perlu dijaga kebersihannya setiap saat membersihkan peralatan secara baik, akan menghasilkan alat pengolahan makanan yang bersih dan sehat. Peralatan makan meliputi piring, gelas, mangkuk, cangkir, sendok, pisau, dan garpu. Peralatan dapat berupa peralatan kaca, logam atau tembikar. Peralatan masak meliputi kuali, dandang, serokan, pisau, talenan, oven, dan peralatan makan dimulai dari keadaan bahan. Bahan yang baik adalah bahan yang tidak larut dalam makanan, mudah dicuci, dan aman untuk digunakan. Peralatan utuh,aman,dan kuat, peralatan yang sudah retak, atau pecah selain dapat menimbulkan kecelakaan juga menjadi sumber pengumpulan kotoran karena tidak akan dapat tercuci petunjuk pelaksanaan dalam pengumpulan data alat usap makanan oleh Kepmenkes yang disajikan dalam persyaratan peralatan makanan bahwa tidak boleh bakteri lebih dari 100 koloni/cm² permukaan alat dan tidak mengandung Depkes RI, persyaratan peralatan makanan adalah sebagai berikutPeralatan yang kontak langsung dengan makanan tidak boleh mengeluarkan zat beracun yang melebihi ambang batas sehingga membahayakan tidak rusak, retak dan tidak menimbulkan pencemaran terhadap yang kontak langsung dengan makanan harus tidak ada sudut mati, rata halus dan mudah harus dalan keadaan bersih sebelum yang kontak langsung dengan makanan yang siap disajikan tidak boleh mengandung angka kuman yang melebihi ambang batas, dan tidak boleh mengandung pencucian peralatan harus memenuhi ketentuan 1 Pencucian peralatan harus menggunakan sabun atau deterjen air dingin, air panas, sampai bersih, 2 Dibebas hamakan sedikitnya dengan larutan kaporit 50 ppm, air panas 800o C selama 2 yang sudah didesinfeksi harus ditiriskan pada rak-rak anti karat sampai kering sendiri dengan bantuan sinar matahari atau buatan dan tidak boleh dilap dengan peralatan yang kontak dengan makanan harus disimpan dalam keadaan kering dan bersih, ruang penyimpanan peralatan tidak lembab, terlindung dari sumber pengotoran / kontaminasi dan binatang Depkes RI 2004, peralatan makan yang kita gunakan harus bersih, agar kita terhindar dari kemungkinan penularan penyakit. Oleh karena itu perlu dilakukan uji sanitasi alat makan. Cara sederhana untuk memastikan alat makan kita bersih atau tidak, bisa dilakukan dengan uji kebersihan alat, salah satunya dengan menguji kebersihan secara bakteriologis dilakukan dengan caraPengambilan usapan kapas steril swab pada peralatan yang disimpan. Nilai kebersihan dihitung dengan angka sebagai berikut 1 Angka kuman sebanyak-banyaknya 100/cm dari permukaan alat yang diperiksa, 2 Angka kuman harus 0/ usapan kapas steril pada peralatan dilakukan segera setelah pencucian. Hal ini untuk menguji proses pencucian karena semakin lama akan semakin banyak terjadi pencemaran bakteri yang berasal dari udara dan akan memberikan penyimpangan lebih tinggi dari keadaan yang yang dapat dilakukan untuk menguji kebersihan alat lainnya adalah secara fisik. Menurut Depkes RI adalah sebagai tepung pada piring yang sudah dicuci dalam keadaan kering. Bila tepungnya lengket, pertanda pencucian belum garam pada piring yang kering, pertanda pencucian belum air pada piring yang kering. Bila air jatuh pada piring ternyata menumpuk/atau tidak pecah pertanda pencucian belum dengan alkohol, jika terjadi endapan pertanda pencucian belum aroma, bila tercium bau amis pertanda pencucian belum Bila peralatan kelihatannya kusam/tidak cemerlang berarti pencucian belum juga ; Hati-hati, alat makan sebagai agen penular penyakitDemikian artikel singkat berjudul Pentingnya Kriteria Dan Syarat Kebersihan Alat Makan’ semoga bermanfaat.
Jelaskanpersyaratan kebersihan peralatan roti. SSOP adalah Sanitation Standard Operating Procedure SSOP adalah prosdur tertulis yang harus digunakan oleh pemroses pangan untuk memenuhi kondisi dan praktek sanitasi. Hygiene tenaga penjamah makanan dengan tujuan untuk mewujudkan.
Origin is unreachable Error code 523 2023-06-15 075156 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d793af7fe06b96c • Your IP • Performance & security by Cloudflare
Peralatanmakanan meliputi piring, gelas, sendok, pisau dan garpu. Terbuat dari bahan yang tahan lama terhadap penyok, karat atau goresan sehingga mudah dicuci dan sanitasi, Hygiene Dan Sanitasi Pengolahan Roti Pada Pabrik Roti Paten Bakery Hygiene And Sanitation Of Bread Processing At Roti Paten Bakery - Pdf Free Download Tujuan dari menjaga kebersihan : Jelaskan
Dasar hukum yang digunakan dalam upaya hygiene sanitasi rumah makan dan restoran adalah Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1098/MENKES/SK/VII/2003 tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran. Rumah makan/restoran merupakan salah satu jasa boga yang lingkup kegiatannya menyediakan makanan dan minuman bagi kepentingan umum. Menurut Kepmenkes diatas yang dimaksud dengan rumah makan adalah setiap tempat usaha komersial yang ruang lingkup kegiatannya menyediakan makanan dan minuman untuk umum di tempat usahanya. Sedangkan yang dimaksud dengan restoran adalah salah satu jenis usaha jasa pangan yang bertempat disebagian atau seluruh bangunan yang permanen dilengkapi dengan peralatanan dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan, penyajian dan penjualan makanan dan minuman bagi umum ditempat usahanya; Depkes, 2003. Upaya-upaya program pengamanan makanan meliputi pengamatan setiap tahap dari rantai peredaran makanan dari petani sampai meja makan guna menurunkan bahaya yang diakibatkan oleh makanan tersebut. Titik kritis dalam kegiatan pengawasan makanan adalah meliputi 1 seleksi dan penerimaan bahan makanan; 2 penyimpanan, penanganan, dan menyiapkan bahan makanan; 3 memasak dengan efektif; 4 penanganan setelah dimasak, 5 membersihkan dan sanitasi bahan makanan dan makanan jadi, termasuk pelayanan mengkemas makanan; 6 hygiene penjamah; dan 7 pelatihan penjamah makanan. Selain restoran/rumah makan memilki sertifikat laik sehat dan grading, penjamah makanan juga wajib memilki sertifikat kursus penjamah makanan Depkes, 2003. Sedangkan persyaratan sanitasi rumah makan/restoran secara lengkap sebagai berikut Air bersih harus sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia yang berlaku. Jumlahnya cukup memadai untuk seluruh kegiatan dan tersedia pada setiap tempat kegiatan. Pembuangan air limbah. Sistem pembuangan air limbah harus baik, saluran terbuat dari bahan kedap air, tidak merupakan sumber pencemar, misalnya memakai saluran tertutup, septic tank dan riol. Saluran air limbah dari dapur harus dilengkapi perangkap lemak. Toilet. Toilet tidak berhubungan langsung dengan dapur, ruang persiapan makanan, ruang tamu dan gudang makanan. Toilet untuk wanita terpisah dengan toilet untuk pria, begitu juga toilet pengunjung terpisah dengan toilet untuk tenaga kerja. Toilet dibersihkan dengan deterjen dan alat pengering seperti kain pel, tersedia cermin, tempat sampah, tempat abu rokok dan sabun. Lantai dibuat kedap air, tidak licin mudah dibersihkan. Air limbah dibuangkan ke septic tank, riol atau lubang peresapan yang tidak mencemari air tanah. Saluran pembuangan terbuat dari bahan kedap air. Tersedia tempat cuci tangan yang dilengkapi dengan bak penampung dan saluran pembuangan. Di dalam kamar mandi harus tersedia bak dan air bersih dalam keadaan cukup dan peturasan harus dilengkapi dengan air yang mengalir. Jamban harus dibuat dengan tipe leher angsa dan dilengkapi dengan air penggelontoran yang cukup serta sapu tangan kertas tissue. Jumlah toilet untuk pengunjung dan tenaga kerja dapat dilihat pada tabel berikut Tempat sampah. Tempat sampah dibuat dari bahan kedap air, tidak mudah berkarat, mempunyai tutup dan memakai kantong plastik khusus untuk sisa-sisa bahan makanan dan makanan jadi yang cepat membusuk. Jumlah dan volume tempat sampah disesuaikan dengan produk sampah yang dihasilkan pada setiap tempat kegiatan. Disediakan juga tempat pengumpul sampah sementara yang terlindung dari serangga dan hewan lain dan terletak di tempat yang mudah dijangkau oleh kendaraan pengangkut sampah. Tempat cuci tangan. Jumlah tempat cuci tangan untuk tamu disesuaikan dengan kapasitas tempat duduk dengan satu tempat cuci tangan untuk 1-60 orang dengan setiap penambahan 150 orang ditambah satu fasilitas ini. Tempat cuci tangan dilengkapi dengan sabun/sabun cair dan alat pengering. Apabila tidak tersedia fasilitas cuci tangan dapat disediakan sapu tangan kertas yang mengandung alkohol, lap basah dengan dan air hangat. Tersedia tempat cuci tangan khusus untuk karyawan dengan kelengkapan seperti tempat cuci tangan yang jumlahnya disesuaikan dengan banyaknya karyawan yaitu 1 sampai 10 orang, 1 buah; dengan penambahan 1 buah untuk setiap penambahan 10 orang atau kurang. Fasilitas cuci tangan ditempatkan sedemikian rupa sehingga mudah dicapai oleh tamu atau karyawan. Fasilitas cuci tangan dilengkapi dengan air yang mengalir, bak penampungan yang permukaannya halus, mudah dibersihkan dan limbahnnya dialirkan ke saluran pembuangan yang tertutup. Tempat mencuci peralatan terbuat dari bahan yang kuat, aman, tidak berkarat dan mudah dibersihkan. Air untuk keperluan pencucian dilengkapi dengan air panas dengan suhu 40°C – 80°C dan air dingin yang bertekanan 15 psi 1,2 kg/cm2. Tempat pencucian peralatan dihubungkan dengan saluran pembuangan air limbah. Bak pencucian sedikitnya terdiri dari tiga bilik/bak pencuci yaitu untuk mengguyur, menyabun, dan membilas. Tempat pencuci bahan makanan terbuat dari bahan yang kuat, aman, tidak berkarat dan mudah dibersihkan, bahan makanan dicuci dengan air mengalir atau air yang mengandung larutan kalium permangat 0,02%. Tempat pencucian dihubungkan dengan saluran pembuangan air limbah. Fasilitas penyimpanan pakaian locker karyawan terbuat dari bahan yang kuat, aman, mudah dibersihkan dan tertutup rapat. Jumlah loker dhsesuaikan dengan jumlah karyawan, dan ditempatkan di ruangan yang terpisah dengan dapur dan gudang serta dibuat terpisah untuk pria dan wanita. Peralatan pencegahan masuknya serangga dan tikus tempat penyimpanan air bersih harus tertutup sehingga dapat menahan masuknya tikus dan serangga termasuk juga nyamuk Aedes aegypti serta albopictus. Setiap lubang pada bangunan harus dipasang alat yang dapat mencegah masuknya serangga kawat kasa berukuran 32 mata per inchi dan tikus teralis dengan jarak 2 cm. Setiap persilangan pipa dan dinding harus rapat sehingga tidak dapat dimasuki serangga. Refererrence Departemen Kesehatan RI. 1989. Penjamahan Makanan dan Minuman, DitJen. P2MPLP, Jakarta dan Departemen Kesehatan RI. 2003. Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran, DitJen. P2MPLP, Jakarta.
\n jelaskan persyaratan kebersihan peralatan roti
Jhgx.
  • m5nlxgh283.pages.dev/365
  • m5nlxgh283.pages.dev/285
  • m5nlxgh283.pages.dev/371
  • m5nlxgh283.pages.dev/191
  • m5nlxgh283.pages.dev/168
  • m5nlxgh283.pages.dev/245
  • m5nlxgh283.pages.dev/54
  • m5nlxgh283.pages.dev/293
  • jelaskan persyaratan kebersihan peralatan roti